Rabu, 10 Januari 2018

Renungan : "Lot, Anak Tuhan yang bergumul dengan keduniawian"


Nats : Kejadian 13:12 (TB) Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
Kejadian 14:12 (TB) Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi — sebab Lot itu diam di Sodom. (Baca juga : Kej. 13-14 ;18:16-19).

_____________


             Lot mungkin menjadi gambaran umum bagi generasi muda Gereja saat ini dan pergumulan orang percaya pada umumnya. Terdapat satu pola yang menarik ketika Alkitab memberikan gambaran mengenai kehidupan Lot. Lot yang tadinya merupakan anak Tuhan yang hidup dalam komunitas umat Tuhan dengan Abraham, akhirnya memilih untuk berpisah dari komunitas untuk mengejar kariernya di kota metropolitan, Sodom dan Gomora.

           Apa yang menyebabkan Lot memilih berpisah dari komunitas: (1). Harta. Jaman PL, kekayaan seseorang diukur dengan banyaknya ternak yang dimiliki. Perhatikan bahwa konflik justru tidak berasal dari pribadi Lot dan Abraham, namun karena banyaknya harta yg mereka miliki, sehingga lahan rumput yang menjadi tempat makan ternak tidak lagi mencukupi. Hati-hati dengan harta kekayaan kita. Hidup yang berorientasi pada harta kekayaan, lambat laun akan menjauhkan kita dari fokus utama kepada Tuhan, dan memisahkan kita dari komunitas saudara seiman. Bahkan terkadang menjadi sumber konflik dalam keluarga. Memiliki harta bukanlah masalah, tetapi akan menjadi masalah ketika kita diperbudak harta. (2). Kenikamatan duniawi. Perhatikan dua ayat diatas. Pada bagian pertama, setelah memutuskan untuk berpisah dengan Abraham, Alkitab mengatakan bahwa Lot "Berkemah di dekat Sodom", namun setelah jalannya waktu, Lot bukan lagi berkemah di dekat Sodom, namun Ia telah menjadi penduduk yang ber-KTP Sodom, "Lot diam di Sodom"! Seperti magnit yang menarik Lot ke pusaran arus keduniawian, demikian halnya dunia hari ini yang berusaha memikat umat Allah. Banyak kesaksian dari Anak-anak Tuhan tentang bagaimana mereka terjebak dalam dosa yang dimulai dengan satu hal, coba-coba. Suatu permulaan yang pada akhirnya mengikat dan mematikan.

            Keputusan yang diambil Lot, telah meninggalkan luka yang mendalam baginya, meskipun Alkitab tetap mengakui Ia sebagai Orang beriman, namun keputusan yang keliru tersebut telah berdampak pada musnahnya harta benda yang Ia perjuangkan, serta hancurnya keluarga yang Ia kasihi. Bagaimana dengan kita? jangan lupa Sertakan Tuhan dalam segala hal.

"Kesuksesan tanpa penyertaan Tuhan adalah suatu kegagalan yang tertunda"

Salam...
yb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar