Rabu, 10 Januari 2018

Renungan : "New Year With God"


Nats : "Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya..." (Rat. 2:9).
______

           Menjelang akhir tahun seperti saat ini, sepanjang jalan di pusat-pusat keramaian kota akan selalu dipadati dengan para penjual trumpet kertas dengan berbagai ukuran dan model. Bagi para penikmat hiburan malam, karaoke, bar, cafe, diskotek, dan tak lupa juga beberapa minuman "penghangat" sudah menjadi langganan tiap tahun. Begitu pula bagi para penikmat suasana alam, Vila dan wisata pegunungan menjadi tempat pilihan untuk mengahabiskan malam pergantian tahun. Inilah fenomena kehidupan masyarakat modern saat ini. Lantas bagaimana umat Tuhan seharusnya menghabiskan malam akhir tahun mereka?

          Disela-sela gemerlapnya persiapan tahun baru, terdapat suatu tradisi di beberapa suku dan umat Tuhan yang masih terus dipertahankan, tradisi Doa keluarga, refleksi, dan rekonsiliasi. Doa keluarga dan refleksi adalah cara terbaik mengakhiri dan memulai tahun baru. Adalah lebih bijak jika kita mengakhiri dan memulai tahun baru bersama Tuhan dan keluarga daripada menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak berfaedah.

          Dalam ayat di atas, nabi Yeremia menulis suatu pesan penting bagi tiap-tiap keluarga, khususnya bagi Orang-orang Tua untuk berdoa bagi keluarga dan anak-anak mereka. Dalam konteks ini memang tidak merujuk pada hari pergantian tahun, namun terdapat satu pola yang sama yaitu, "permulaan jaga malam" yang berarti pada pergantian/permulaan hari  baru. Dalam artian ini, maka untuk mengakhiri dan memulai sesuatu hari/tahun, seharusnya dilakukan bersama Tuhan melalui doa bersama. Bukankah Tuhan Yesus juga memulai hari-Nya dengan doa? (Mrk. 1:35). Kemudian dua hal penting lainnya adalah "mencurahkan isi hati" yang adalah sebuah refleksi dalam doa dan permohonan. Mengingat kembali kebaikan Tuhan, serta kekurangan kita, dan membuat komitmen untuk lebih baik. dan terakhir "mengangkat tangan pada-Nya". Mengangkat tangan berarti berserah pada Tuhan. Mempercayakan segala sesuatu termasuk harapan dan masa depan kepada-Nya. Persiapkan diri kita untuk mengakhiri tahun ini dan menyongsong tahun depan bersama Tuhan. Karena hanya bersama Tuhan, "masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Ams. 23:18). Amin...

Selamat Tahun Baru 2018.
yb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar