Rabu, 10 Januari 2018

Renungan : "Hope is Born"

Nats : Matius 1:21 (TB)  "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

_____

Kekristenan memiliki konsep keselamatan yang unik serta berbeda dari keyakinan agama lain. Jika konsep keselamatan agama-agama bergantung sepenuhnya pada usah manusia, Kekristenan sebaliknya, bergantung sepenuhnya pada Pribadi dan karya agung Kristus. Artinya keselamatan dalam iman Kristen merupakan anugerah Allah yang diterima sebagai suatu pemberian atas dasar kasih Allah melalui  Kristus. Hal ini yang menjadikan Kekristenan begitu unik, karena konsep ini ternyata merupakan rencana Allah dalam kekekalan yang Kemudian dinyatakan pada saat momentum Natal Kristus.

          Jika kita membaca secara menyeluruh, maka akan didapati bahwa ayat di atas merupakan penggalan dari sebagian pesan yang disampaikan oleh Malaikat Tuhan kepada Yusuf. Sangat menarik bahwa meskipun sebagian besar umat manusia menolak Kristus sebagai Juruselamat, namun pesan Injil justru memulai dengan pengakuan dan penegasan dari Malaikat Tuhan yang berotoritas bahwa "Dialah (Kristus) yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa". Di sini kita melihat beberapa hal penting. Pertama, korelasi antara pemberian nama "Yesus" dan karya keselamatan yang tidak terpisahkan. nama "Yesus" merupakan cerminan dari Pribadi dan karya Allah sendiri. Nama "Yesus" dalam bahasa Ibrani berarti "Yahweh menyelamatkan". Tidak heran jika penegasan ini Kemudian diulangi lagi oleh Malaikat Tuhan bahwa, Dia yang akan menyelamatkan umat-Nya. Apakah Saudara menangkap suatu pesan penting dalam kalimat ini?, jika Saudara menyimak, maka akan dijumpai pesan implisit dari sang Malaikat Tuhan bahwa pemberian nama Yesus secara tersirat dihubungkan dengan karya Allah yang menyelamatkan umat-Nya. Artinya, secara implisit Malaikat Tuhan mengakui bahwa Kristus adalah Allah yang menyelamatkan. Karena tentu saja kita sepakat bahwa hanya Allah yang mampu menyelamatkan manusia dari dosa-dosa, dan Allah lah yang memiliki umat dalam pengertian yang mutlak. Kata "umat-Nya", menerangkan kepada kita bahwa sebelum Inkarnasi, Kristus telah memiliki "umat-Nya". Karena kata ini tidak akan cocok jika disandangkan kepada seseorang yang bahkan belum hadir dalam dunia. Maka sekali lagi, Malaikat Tuhan menegaskan eksistensi Kristus sebagai Allah sang Juruselamat yang datang kepada kita.

          Kedua, momentum Natal secara tak terhindarkan menyatu dengan momentum Paskah. Dengan kata lain, kedatangan Kristus memiliki kesatuan misi keselamatan yang berakhir di bukit kalvari. Maka meskipun momentum Natal merupakan peristiwa yang penuh dengan sukacita, namun jangan lupa bahwa momentum ini pun merupakan awal dari "via dolorosa" yang dilewati Kristus. Dengan kesadaran ini, kita umat Kristen seharusnya tidak tenggelam dalam uforia yang berlebihan. Mari, dengan penuh ucapan Syukur, kita menghampiri anugerah dan pengharapan yang telah menyapa kita dalam momentum Natal Kristus,

Lukas 2:11 (TB)  Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Salam kasih.
Yb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar