Nats : Matius 1:21 (TB)
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
_____
Manusia terlahir dengan berbagai harapan. Saudara dan saya juga
demikian, kita masing-masing memiliki Harapan-harapan dalam berbagai hal. Namun
ada satu harapan terbesar/terpenting/terutama dalam hidup manusia yang semenjak
dahulu tidak dapat terealisasi. Harapan untuk terbebas dari perbudakan dosa.
Saudara, harapan-harapan kita yang menyangkut kehidupan di dunia ini mungkin
saja dapat dicapai dengan usaha dan kerja keras, namun jika menyangkut
"dosa", maka kita pasti sama-sama sepakat bahwa tidak ada satu
manusia pun yang telah merealisasikan harapan untuk hidup kudus dan terbebas
dari dosa. Karena perihal dosa merupakan pelanggaran kepada hukum Allah, maka
Harapan ini hanya dapat terwujud jika Allah berkenan menyapa manusia melalui
anugerah-Nya. Untuk tujuan inilah Kristus telah menyapa kita dalam momentum
Natal.
Dalam ayat di atas, Salah satu penekanan penting mengenai tujuan
kedatangan Kristus oleh Malaikat adalah untuk "menyelamatkan umat-Nya dari
dosa." Baiklah Saudara membaca dan merenungkan kalimat penting ini dengan
sungguh-sungguh! Ada beberapa alasan penting mengapa kita perlu memperlihatkan
kalimat agung ini. Pertama, karena manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya
sendiri dari perbudakan dosa! Siapa di antara Saudara yang dapat menyelamatkan
dirinya?, dapat membenarkan diri di hadapan Allah?, dapat hidup tanpa dosa?
Jika Saudara mampu, maka tentu Saudara tidak membutuhkan anugerah Allah di
dalam Kristus, akan tetapi bukankah hal itu merupakan suatu kesombongan yang
luar biasa?, dan terlebih ternyata wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat
tersebut merupakan suatu kebohongan!, apakah benar demikian? tentu saja tidak!
Akan tetapi jika Saudara merasa tidak sanggup, sering kali jatuh bangun dalam
dosa, dan telah frustasi, maka Kristus lah harapan terakhir dan satu-satunya
bagi Saudara.
Kedua, perhatikan dengan baik kata "umat-Nya". Kata
"umat-Nya" merujuk kepada hanya sebagian orang saja. Sebagian orang
yang benar-benar menyadari akan ketidak-mampuannya untuk menyelamatkan dirinya,
sehingga mereka membutuhkan anugerah Allah. Perhatikan kalimat Rasul Paulus
berikut ini, [Korintus 1:18 (TB)] "Sebab pemberitaan tentang salib memang
adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah." Sejak pemberitaan
kedatangan Kristus, Allah ternyata telah mengetahui bahwa memang akan ada
penolakan terhadap anugerah Allah melalui Kristus, maka tidaklah mengherankan
bahwa wahyu Allah hanya membatasi karya keselamatan hanya bagi
"umat-Nya". Dengan kata lain, keselamatan yang dikerjakan Kristus
secara eksklusif hanya diperuntukkan bagi mereka yang percaya dan menaruh
pengharapannya pada Kristus! Sebagian yang lain akan tetap memandang paradoks
anugerah Allah tersebut sebagai kebodohan, sambil menghipnotis diri dengan
usaha agamawi yang sia-sia. Berada di posisi manakah kita? Sebagai penerima
anugerah Allah atau menganggap sepi undangan anugerah tersebut? Pilihan selalu
ada di tangan Saudara.
Penantian panjang umat manusia akan pengharapan janji keselamatan, kini
telah lahir dan tergenapi dalam momentum Natal Kristus. Maka Mari persiapkan
diri kita dengan baik dalam menyambut anugerah keselamatan Allah dalam palungan
Natal. Tuhan memberkati kita. Amin...
Salam...
Yb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar