Nats: 1 Korintus 2:1-5.
"Demikianlah pula, ketika aku datang
kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau
dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak
mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang
disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan
sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak
kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan
akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia,
tetapi pada kekuatan Allah.
_____
Para akademisi Kristen akan sepakat mengenai tulisan-tulisan Paulus
bahwa tulisan-tulisan tersebut memiliki gaya bahasa dan kerumitan dalam
penyampaian berita Injil. Bahkan Rasul Petrus juga mengakuinya (2 Pet. 3:16).
Namun seiring pengenalannya akan kuasa Allah, hal ini mulai bergeser. Ketika
membaca tulisan Rasul Paulus kepada Jemaat di korintus ini, kita melihat sesuatu
yang sangat berbeda. Suatu perubahan yang signifikan dari seorang Teolog dan
Filsuf, menjadi seorang hamba Tuhan yang berpaut dan bergantung pada karya Roh
Kudus!
Perubahan ini mencerminkan karakter dari seorang hamba Tuhan yang
sejati. Dari seorang yang tadinya disanjung, berubah menjadi Tuhan yang
disanjung. Yang tadinya mencari hikmat manusia (filsafat), berubah menjadi
pencarian hikmat Allah (Yesus yang disalibkan). Yang tadinya datang dengan
kekuasaan dan kebanggaan sebagai seorang farisi, sekarang justru datang dengan
kelemahan, takut dan gentar di hadapan Allah. Yang tadinya menggunakan
kemampuan intelektual dan retorikanya, sekarang justru mengandalkan kuasa Roh
Kudus. Sungguh Sangat berbeda! Namun inilah ciri yang sesungguhnya dari mereka
yang telah lahir baru, dan diperbaharui oleh Allah. Orang-orang demikian tidak
lagi mengandalkan kemampuan dirinya, akan tetapi sebaliknya merasa menyadari
kekurangan dan keterbatasannya sehingga mengubah arah hidup mereka dengan
sepenuhnya mengandalkan Tuhan.
Setidaknya terdapat tiga hal penting yang perlu kita perhatikan
berkaitan dengan pesan firman Tuhan ini. Pertama, iman, kerendahan hati dan
teladan yang ditunjukan Paulus kepada Jemaat bahwa Tuhan harus menjadi yang
terutama dalam hidup mereka dan kita (ay. 2). Kedua, Tuhanlah yang mengerjakan
dan menjamin segala sesuatu dalam hidup kita, terutama mengenai iman (ay. 4).
Dan ketiga, jangan terpesona dan menggantungkan iman kita pada kata-kata hikmat
manusia, tetapi yang bukan berasal dari kuasa dan karya Allah (ay. 5). Iman
yang sejati dilahirkan dari karya dan kuasa Allah, bukan karena kecerdikan
intelektual apalagi manipulasi retoris!
Bergantunglah dan berharap sepenuhnya kepada
Allah meskipun belum ada jawaban, hal ini jauh lebih baik dibanding berharap
Pada manusia. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar