Rabu, 10 Januari 2018

Renungan : "Depend on God!"


Nats: 1 Korintus 2:1-5.

"Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
_____

        Para akademisi Kristen akan sepakat mengenai tulisan-tulisan Paulus bahwa tulisan-tulisan tersebut memiliki gaya bahasa dan kerumitan dalam penyampaian berita Injil. Bahkan Rasul Petrus juga mengakuinya (2 Pet. 3:16). Namun seiring pengenalannya akan kuasa Allah, hal ini mulai bergeser. Ketika membaca tulisan Rasul Paulus kepada Jemaat di korintus ini, kita melihat sesuatu yang sangat berbeda. Suatu perubahan yang signifikan dari seorang Teolog dan Filsuf, menjadi seorang hamba Tuhan yang berpaut dan bergantung pada karya Roh Kudus!

            Perubahan ini mencerminkan karakter dari seorang hamba Tuhan yang sejati. Dari seorang yang tadinya disanjung, berubah menjadi Tuhan yang disanjung. Yang tadinya mencari hikmat manusia (filsafat), berubah menjadi pencarian hikmat Allah (Yesus yang disalibkan). Yang tadinya datang dengan kekuasaan dan kebanggaan sebagai seorang farisi, sekarang justru datang dengan kelemahan, takut dan gentar di hadapan Allah. Yang tadinya menggunakan kemampuan intelektual dan retorikanya, sekarang justru mengandalkan kuasa Roh Kudus. Sungguh Sangat berbeda! Namun inilah ciri yang sesungguhnya dari mereka yang telah lahir baru, dan diperbaharui oleh Allah. Orang-orang demikian tidak lagi mengandalkan kemampuan dirinya, akan tetapi sebaliknya merasa menyadari kekurangan dan keterbatasannya sehingga mengubah arah hidup mereka dengan sepenuhnya mengandalkan Tuhan.

           Setidaknya terdapat tiga hal penting yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan firman Tuhan ini. Pertama, iman, kerendahan hati dan teladan yang ditunjukan Paulus kepada Jemaat bahwa Tuhan harus menjadi yang terutama dalam hidup mereka dan kita (ay. 2). Kedua, Tuhanlah yang mengerjakan dan menjamin segala sesuatu dalam hidup kita, terutama mengenai iman (ay. 4). Dan ketiga, jangan terpesona dan menggantungkan iman kita pada kata-kata hikmat manusia, tetapi yang bukan berasal dari kuasa dan karya Allah (ay. 5). Iman yang sejati dilahirkan dari karya dan kuasa Allah, bukan karena kecerdikan intelektual apalagi manipulasi retoris!

Bergantunglah dan berharap sepenuhnya kepada Allah meskipun belum ada jawaban, hal ini jauh lebih baik dibanding berharap Pada manusia. Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar