Minggu, 14 Januari 2018

RENUNGAN : HAMBA TUHAN ATAU HAMBA UANG?

Nats :  2 Raja. 5:1-27.
______

          Pada umumnya, kita selalu membagi dunia pelayanan ke dalam dua kategori. Pertama, pelayanan "Rohani", dan Kedua, pelayanan "Sekuler". Kemudian entah apa indikasinya, orang lantas memandang bahwa mereka yang terlibat dalam kategori "Pelayanan rohani" (Gereja, Persekutuan, Ministry, dll) lebih baik dan terhormat. Sebaliknya, yang hanya bekerja dalam bidang sekuler dan jarang terlibat dalam kegiatan gerejawi, seolah-olah "bukan pelayanan" dan belum "melayani Tuhan". Menjawab hal ini, baiknya kita belajar dari bacaan di atas.

          Dalam bacaan ini, saya akan mengajak kita untuk sama-sama belajar dari dua tokoh dalam Kisah ini; Naaman dan Gehazi. Naaman merupakan panglima Aram yang bekerja di dunia sekuler. Naaman mewakili sebagian besar umat Tuhan yang melayani di dunia sekuler. namun perhatikan, Naaman memiliki komitmen untuk taat dan mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Penyakit kustanya telah membawa ia berjumpa secara pribadi dengan Tuhan dan mengubah seluruh hidupnya. Ia bukan hanya sembuh dari penyakit kusta, tetapi Ia juga sembuh dari "iman yang buta", kepada komitmen yang teguh untuk mengabdikan diri kepada Tuhan (5:15-18). Suatu perjumpaan yang mengubah hidupnya. Ia pulang dan tetap melayani Tuhan dalam pekerjaannya, namun dengan komitmen dan iman yang mantab! (Ay. 17-18).

          Di sisi lain, Gehazi yang adalah seorang pelayan Nabi. Bekerja sehari-hari di rumah Tuhan, tidak ada hari-harinya yang terlewatkan untuk melayani Tuhan dan Abdi Allah-Elisa, namun memiliki motivasi hati yang jauh daripada Allah. Ia lebih tergiur oleh materi dibandingkan untuk tetap setia berkomitmen melayani Tuhan. Pada akhirnya yang terjadi justru sebaliknya, Ia yang "matre" Pada akhirnya menerima sakit kusta dari Naaman. Gehazi mewakili sebagian besar Pelayan Tuhan yang "kehilangan kesadarannya" karena orientasi pelayanannya hanya berpusat pada materi! Mereka tidak menyadari bahwa mereka adalah "hamba Tuhan" dan bukan "hamba Uang".

             Semoga bacaan ini dapat memotivasi kita untuk tetap melayani Tuhan dengan tulus dalam segala bidang pelayanan yang Tuhan telah tentukan (baik di pekerjaan sekuler maupun gerejawi) dan bukan karena tergiur oleh materi yang Pada akhirnya membawa kita dalam bencana.  Karena perihal melayani Tuhan tidak terbatas oleh tembok dan status gerejawi, maka layanilah Tuhan dimanapun dengan motivasi hati yang tulus dan tertuju pada Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati kita!
Salam...
(yb).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar