Rabu, 10 Januari 2018

RENUNGAN : PENGUASAAN DIRI (BAG. 2)


Nats : Amsal 23:2 (TB)  Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu! 
______

          Budaya  populer kita saat ini yang sarat akan candu konsumerisme (gila belanja), dengan mudahnya kita dapat menjumpai suatu keadaan dimana hilangnya Penguasaan diri. Gejala-gejala dari hal ini dapat terlihat dari beberapa hal seperti tingginya daya beli masyarakat dan perkembangan pasar yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu objek pemasaran berbagai macam produk luar. Gaji yang pas-passan bukan lagi menjadi kendala seiring dengan dikembangkannya metode kredit murah bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Belum lagi perkembangan teknologi selular yang seolah-olah memaksa generasi muda saat ini untuk memiliki gadget, bukan karena fungsinya namun karena gengsinya! Betapa krisisnya zaman kita hari-hari ini. Zaman ini bukan hanya krisis Penguasaan diri, namun tanpa sadar, sebagian besar orang telah diperbudak oleh tuntutan-tuntutan ilah zaman.

          Tidak sampai di situ, dalam ayat di atas, Amsal memperingatkan kita terhadap bahaya-bahaya dari hilangnya Penguasaan diri dengan sangat tegas. Meski konteks ayat tersebut hanya membatasi Penguasaan diri dalam hal makanan, namun secara umum peringatan ini dapat diaplikasikan pada semua hal dalam hidup kita, terutama Hal-hal yang mana menjadi "ranjau" yang menjerat kita dalam pusaran hutang, sakit penyakit, permusuhan, pertengkaran, dll. Tentu saja peringatan pertama kita mulai dari nasihat ayat tersebut mengenai makanan. Seperti artikel bagian pertama yang memberikan gambaran mengenai Penguasaan diri sebagai pengendali maka hal ini menjadi sangat penting bagi kita semua dalam hal makanan. Sebagian besar penyakit yang diderita manusia penyebabnya bersumber dari makanan. Diare, disentri, batuk, darah tinggi, kolesterol, diabetes, obesitas, dan anorexia (diet berlebihan hingga mengalami gangguan fisik dan kejiwaan). Bahkan dosa pertma manusia juga bersumber dari makanan, maka tidak mengherankan bahwa makanan menjadi salah satu jerat maut yang paling mematikan namun paling sering diabaikan peringatannya. Dalam salah satu bukunya, "Bebas dari 7 Dosa Maut", Billy Graham memasukan "Dosa makanan" sebagai salah satu dosa yang paling mematikan. Itu berarti dosa yang satu ini bukan main-main. Makanan mempengaruhi secara langsung kondisi fisik kita yang berdampak pada aktivitas pelayanan. Maka tidak ada cara lain untuk mengatasi hal ini, selain belajar untuk mengikuti nasihat keras Amsal, yaitu Penguasaan diri.

          Belajar untuk mengusai diri, terutama "nafsu", nafsu makan yang tidak proporsional, nafsu berbelanja, nafsu merokok-minum minuman keras, dan nafsu-nafsu lainnya yang membawa efek negatif serta dosa yang mengikat, sesungguhnya kita sedang menghindarkan diri dari hal-hal yang berpotensi mencelakakan hidup kita. Dengan mempraktekkan Penguasaan diri, kita bukan hanya sedang melakukan Firman Tuhan, akan tetapi juga sekaligus merupakan bentuk ucapan syukur kepada Tuhan, dengan menjaga dan merawat tubuh kita yang adalah bait Allah. Kiranya Tuhan memampukan kita. Amin... (yb).

_______

Sumber: WaJem GPI IMMANUEL Bdg.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar