Nats : Amsal 23:2 (TB)
Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!
______
Budaya populer kita saat ini yang
sarat akan candu konsumerisme (gila belanja), dengan mudahnya kita dapat
menjumpai suatu keadaan dimana hilangnya Penguasaan diri. Gejala-gejala dari
hal ini dapat terlihat dari beberapa hal seperti tingginya daya beli masyarakat
dan perkembangan pasar yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu objek
pemasaran berbagai macam produk luar. Gaji yang pas-passan bukan lagi menjadi
kendala seiring dengan dikembangkannya metode kredit murah bagi masyarakat
dengan penghasilan rendah. Belum lagi perkembangan teknologi selular yang
seolah-olah memaksa generasi muda saat ini untuk memiliki gadget, bukan karena
fungsinya namun karena gengsinya! Betapa krisisnya zaman kita hari-hari ini.
Zaman ini bukan hanya krisis Penguasaan diri, namun tanpa sadar, sebagian besar
orang telah diperbudak oleh tuntutan-tuntutan ilah zaman.
Tidak sampai di situ, dalam ayat di atas, Amsal memperingatkan kita
terhadap bahaya-bahaya dari hilangnya Penguasaan diri dengan sangat tegas.
Meski konteks ayat tersebut hanya membatasi Penguasaan diri dalam hal makanan,
namun secara umum peringatan ini dapat diaplikasikan pada semua hal dalam hidup
kita, terutama Hal-hal yang mana menjadi "ranjau" yang menjerat kita
dalam pusaran hutang, sakit penyakit, permusuhan, pertengkaran, dll. Tentu saja
peringatan pertama kita mulai dari nasihat ayat tersebut mengenai makanan.
Seperti artikel bagian pertama yang memberikan gambaran mengenai Penguasaan
diri sebagai pengendali maka hal ini menjadi sangat penting bagi kita semua
dalam hal makanan. Sebagian besar penyakit yang diderita manusia penyebabnya
bersumber dari makanan. Diare, disentri, batuk, darah tinggi, kolesterol,
diabetes, obesitas, dan anorexia (diet berlebihan hingga mengalami gangguan
fisik dan kejiwaan). Bahkan dosa pertma manusia juga bersumber dari makanan,
maka tidak mengherankan bahwa makanan menjadi salah satu jerat maut yang paling
mematikan namun paling sering diabaikan peringatannya. Dalam salah satu
bukunya, "Bebas dari 7 Dosa Maut", Billy Graham memasukan "Dosa
makanan" sebagai salah satu dosa yang paling mematikan. Itu berarti dosa
yang satu ini bukan main-main. Makanan mempengaruhi secara langsung kondisi
fisik kita yang berdampak pada aktivitas pelayanan. Maka tidak ada cara lain
untuk mengatasi hal ini, selain belajar untuk mengikuti nasihat keras Amsal,
yaitu Penguasaan diri.
Belajar untuk mengusai diri, terutama "nafsu", nafsu makan
yang tidak proporsional, nafsu berbelanja, nafsu merokok-minum minuman keras,
dan nafsu-nafsu lainnya yang membawa efek negatif serta dosa yang mengikat,
sesungguhnya kita sedang menghindarkan diri dari hal-hal yang berpotensi
mencelakakan hidup kita. Dengan mempraktekkan Penguasaan diri, kita bukan hanya
sedang melakukan Firman Tuhan, akan tetapi juga sekaligus merupakan bentuk ucapan
syukur kepada Tuhan, dengan menjaga dan merawat tubuh kita yang adalah bait
Allah. Kiranya Tuhan memampukan kita. Amin... (yb).
_______
Sumber: WaJem GPI IMMANUEL Bdg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar