Nats : Filipi 1:21-22 (TB) Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati
adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku
bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
_______
Rick Warren dalam bukunya "The Purpose Driven Life", merangkum
tujuan hidup umat Tuhan sebagai "Persiapan menuju kekekalan".
Sedangkan Katekismus Westminster merangkum tujuan hidup umat Tuhan yaitu
"Memuliakan Allah dan bersukacita di dalam-Nya selamanya." Meski
terdapat perbedaan namun Keduanya memiliki pandangan yang hampir sama, yaitu
persekutuan kekal bersama Allah.
Rasul Paulus juga memiliki pemahaman yang sama ketika Ia menulis tentang
tujuan hidupnya, namun dalam uraian yang lebih praktis. Sang Rasul membagi
tujuan hidup menjadi dua, tujuan hidup di dunia dan di kekekalan. Bagian
pertama dalam ayat ini Ia menulis, "bagiku hidup adalah Kristus".
Sudara, ketika Rasul Paulus menulis surat ini, Ia sedang dalam penjara. Mengapa
Ia dipenjara? Karena berita Injil Kristus. Dari latar belakang demikian kita
dapat melihat suatu komitmen yang kokoh tentang iman serta tujuan hidup di
dalam Kristus. Harga komitmen iman yang sangat mahal.
"Hidup adalah Kristus" memiliki implikasi yang menuntut
keserupaan dengan Kristus dalam segala hal (baik karakter, tujuan hidup, serta
visi misi). Hal ini dijabarkan oleh Paulus dalam ayat berikutnya, "Tetapi
jika aku harus hidup di dunia ini, itu
berarti bagiku bekerja memberi buah." Tujuan hidup di dalam dunia adalah
bekerja keras untuk menghasilkan buah. Praktisnya "hidup adalah
Kristus" merupakan kehidupan praktis umat Kristen yang menjadi berkat
dalam segala hal. Karena panggilan, profesi, dan talenta yang Tuhan percayakan
kepada kita berbeda satu dengan lainnya, maka perihal bekerja menghasilkan buah
merupakan penerapan praktis untuk menjadi berkat dalam bidang profesi kita
masing-masing. Jadilah berkat di mana pun Tuhan tempatkan Saudara.
Kedua tujuan hidup di kekekalan. Pada bagian ini, Rasul Paulus memandang
kehidupan kekal sebagai dampak/hasil praktis dari kehidupan di dalam Kristus.
Artinya hanya dalam cara hidup demikianlah (Hidup adalah Kristus) maka kematian
bukanlah hal yang menakutkan. Suatu saat ketika kita sampai pada titik kritis
di penghujung kehidupan manusia, kematian bagi kita umat Tuhan justru merupakan
keuntungan, karena kita tahu ke mana kita akan pergi dan dengan Siapa kita akan
berjumpa (Yoh. 14:2). Sebaliknya, di luar Kristus kematian merupakan suatu
kegelapan misteri Ilahi yang sangat mencekam.
Menemukan Tujuan hidup serta hidup di dalamnya merupakan pencapaian yang
terbesar dalam hidup manusia. Lebih penting dan lebih besar dari pencapaian
Saudara terhadap harta, jabatan, status sosial, dll (Luk. 12:20-21). Rasul
Paulus telah meninggalkan teladan untuk tetap berbuah bagi Kristus meskipun
dalam keadaan teraniaya dalam penjara. Ini merupakan tujuan hidup umat Tuhan
yang tidak dapat diabaikan. Maka tidak ada pilihan lain selain Hidup dan
berbuahlah di dalam Kristus maka kematian merupakan keuntungan.
Salam...
(yb).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar