Rabu, 10 Januari 2018

RENUNGAN : TUJUAN HIDUP


Nats : Filipi 1:21-22 (TB)  Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

_______

          Rick Warren dalam bukunya "The Purpose Driven Life", merangkum tujuan hidup umat Tuhan sebagai "Persiapan menuju kekekalan". Sedangkan Katekismus Westminster merangkum tujuan hidup umat Tuhan yaitu "Memuliakan Allah dan bersukacita di dalam-Nya selamanya." Meski terdapat perbedaan namun Keduanya memiliki pandangan yang hampir sama, yaitu persekutuan kekal bersama Allah.

          Rasul Paulus juga memiliki pemahaman yang sama ketika Ia menulis tentang tujuan hidupnya, namun dalam uraian yang lebih praktis. Sang Rasul membagi tujuan hidup menjadi dua, tujuan hidup di dunia dan di kekekalan. Bagian pertama dalam ayat ini Ia menulis, "bagiku hidup adalah Kristus". Sudara, ketika Rasul Paulus menulis surat ini, Ia sedang dalam penjara. Mengapa Ia dipenjara? Karena berita Injil Kristus. Dari latar belakang demikian kita dapat melihat suatu komitmen yang kokoh tentang iman serta tujuan hidup di dalam Kristus. Harga komitmen iman yang sangat mahal.

          "Hidup adalah Kristus" memiliki implikasi yang menuntut keserupaan dengan Kristus dalam segala hal (baik karakter, tujuan hidup, serta visi misi). Hal ini dijabarkan oleh Paulus dalam ayat berikutnya, "Tetapi jika aku  harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah." Tujuan hidup di dalam dunia adalah bekerja keras untuk menghasilkan buah. Praktisnya "hidup adalah Kristus" merupakan kehidupan praktis umat Kristen yang menjadi berkat dalam segala hal. Karena panggilan, profesi, dan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita berbeda satu dengan lainnya, maka perihal bekerja menghasilkan buah merupakan penerapan praktis untuk menjadi berkat dalam bidang profesi kita masing-masing. Jadilah berkat di mana pun Tuhan tempatkan Saudara.

          Kedua tujuan hidup di kekekalan. Pada bagian ini, Rasul Paulus memandang kehidupan kekal sebagai dampak/hasil praktis dari kehidupan di dalam Kristus. Artinya hanya dalam cara hidup demikianlah (Hidup adalah Kristus) maka kematian bukanlah hal yang menakutkan. Suatu saat ketika kita sampai pada titik kritis di penghujung kehidupan manusia, kematian bagi kita umat Tuhan justru merupakan keuntungan, karena kita tahu ke mana kita akan pergi dan dengan Siapa kita akan berjumpa (Yoh. 14:2). Sebaliknya, di luar Kristus kematian merupakan suatu kegelapan misteri Ilahi yang sangat mencekam.

          Menemukan Tujuan hidup serta hidup di dalamnya merupakan pencapaian yang terbesar dalam hidup manusia. Lebih penting dan lebih besar dari pencapaian Saudara terhadap harta, jabatan, status sosial, dll (Luk. 12:20-21). Rasul Paulus telah meninggalkan teladan untuk tetap berbuah bagi Kristus meskipun dalam keadaan teraniaya dalam penjara. Ini merupakan tujuan hidup umat Tuhan yang tidak dapat diabaikan. Maka tidak ada pilihan lain selain Hidup dan berbuahlah di dalam Kristus maka kematian merupakan keuntungan.


Salam...
(yb).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar