Selasa, 06 Februari 2018

RENUNGAN: KASIH (PHILEA) YANG MENGUBAHKAN


Nats:  Kejadian 45:4-5, 15 (TB) Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. ... Yusuf mencium semua saudaranya itu dengan mesra dan ia menangis sambil memeluk mereka. Sesudah itu barulah saudara-saudaranya bercakap-cakap dengan dia.

_______

            "Sagu salempeng, pata dua" (Seporong sagu, dibagi dua) adalah salah satu filosofi hidup persaudaraan masyarakat Maluku. Sagu merupakan makanan khas Maluku yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang Kira-kira 10 cm, dan lebar setengahnya. Ketika makanan khas ini dibagi menjadi dua bagian maka untuk dua Saudara yang menikmatinya sudah pasti tidak akan memberi efek apapun bagi perut yang lapar. Namun justru di situlah terletak makna yang sesungguhnya dari filosofi ini, saling berbagi dan mengasihi sebagai Saudara meskipun dalam keadaan yang serba kekurangan.

          Kasih persaudaraan yang tulus juga tercermin dalam pribadi Yusuf pada ayat di atas. "Akulah Yusuf, saudaramu, ..." Perhatikan kalimat ini, kasih Yusuf kepada saudara-saudaranya tidak pernah hilang oleh karena perbuatan kejam mereka. Yusuf tetap memperkenalkan dirinya sebagai saudara mereka. Ia tetap menerima mereka sebagai saudaranya. Ia menghibur mereka yang begitu ketakutan ketika mengetahui jabatannya. Bahkan di ayat berikutnya sambil menangis Ia memeluk mereka dengan penuh kasih. Kasihnya yang besar kepada Tuhan dan saudara-saudaranya, memperlihatkan kepada kita suatu teladan yang luar biasa tentang seorang pemimpin yang penuh cinta kepada Tuhan dan keluarga.

            Respon kasih Yusuf kepada saudara-saudaranya, seketika mengubah cara pandang, cara hidup, dan cara beriman mereka. Kasih dan cara pandang yang benar, menjadikan Yusuf memiliki visi hidup yang berbeda ketika mengalami penderitaan.Yusuf bukan hanya disembuhkan, namun juga sekaligus menyembuhkan luka batin dan beban mental kakak-kakaknya. Saudara terkasih, obat yang paling manjur untuk mengobati hubungan persaudaraan yang rusak hanya satu, belas kasih dan pengampunan, seperti yang dinasehatkan oleh Rasul Paulus, "Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." (Kol. 3:14). Amin!

Salam,
yb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar