"Kebangkitan Kristus: Dasar iman kita"
Nas: 1 Korintus 15:1-20. "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ... Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu."
Oleh : Ibu Pdt. Mawar Cholia, S.Th.
Paskah merupakan peristiwa historis tentang puncak pelayanan dan kemenangan Kristus, yang sekaligus menjadi momentum kemenangan iman kristiani dari kuasa dosa dan maut. "S'bab Dia hidup, ada hari esok". Karena Kristus hidup, maka ada pengharapan dan jaminan di hari esok. Kemenangan-Nya atas kuasa maut memberikan pengharapan bagi kita bahwa di dalam Dia, kita pasti memperoleh jaminan untuk kehidupan saat ini dan kehidupan kekal pasca kematian fisik. Semua hanya karena satu hal, "Karena Tuhan kita hidup!"
Dalam bacaan di atas, secara khusus Rasul Paulus menegaskan dasar keyakinan iman Kristen akan kebangkitan Kristus. Pada ayat 3 dan 4, rasul Paulus mengungkap satu dasar yang sangat penting dan teguh, yaitu fakta bahwa Kematian-Nya bagi dosa kita, dikuburkan, dan bangkit bersumber dari satu hal, "Sesuai dengan kitab suci!". Artinya, peristiwa kebangkitan Kristus bukanlah sebuah hoax yang dihembuskan oleh para Rasul, akan tetapi bersumber pada Kebenaran Wahyu Allah dan kesaksian para Nabi PL tentang sang Mesias. Ini merupakan dasar iman dan Kebenaran yang tak terbantahkan. Tidak sampai di situ, Rasul Paulus kemudian menunjukan pada kita dalam ayat selanjutnya (5-8) bahwa fakta historis dari kebangkitan Kristus itu juga disaksikan oleh lebih dari 500 orang! Jika saksi mata yang begitu banyak, maka masih ragukah kita akan Kebenaran ini? Dua dasar ditekankan oleh Rasul Paulus untuk disampaikan kepada kita, pertama Firman Allah dan kedua, 500 lebih saksi mata. Sangat luar biasa! Dan penekanan yang lebih kuat juga dikemukakan Rasul Paulus dalam ayat 15-18. Rasul Paulus dan Rasul lainnya mempertaruhkan hidupnya di hadapan Allah mengenai kesaksian mereka tentang kebangkitan Kristus. Dengan kata lain, mereka rela terkutuk karena telah mendustai Allah, jika Kristus tidak dibangkitkan. Saudara, hanya orang-orang benar yang menyaksikan kebenaran lah yang dapat berkata demikian di hadapan Allah dan manusia. Itu sebabnya, peristiwa kebangkitan Kristus adalah peristiwa historis yang melibatkan dua Kebenaran--kebenaran Allah, dan kebenaran fakta historis dari para saksi mata.
Dengan dasar Kebenaran ini maka Rasul Paulus menasehat kita (ay. 19) agar pengharapan iman kita kepada Kristus jangan hanya digantungkan untuk hal-hal sepele seperti kebutuhan jasmani, Kesuksesan, dan lainnya di dalam dunia ini karena itu bukanlah prioritas yang sesungguhnya. Mengantungkan pengharapan secara demikian pada Kristus, digambarkan Rasul Paulus sebagai pengharapan orang-orang yang paling malang, karena itu bukanlah prioritas yang sesungguhnya dalam pengharapan iman Kristen. Sebaliknya, Hal-hal ini hanya tambahan saja setelah kita mengutamakan Tuhan (Mat. 6:33). Sedangkan yang paling utama adalah keselamatan dan kehidupan kekal yang telah kita peroleh dari kemenangan karya salib Kristus. Maka pada bagian penutup Rasul Paulus menasehatkan kita, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (Ay. 58). Amin!
Selamat PASKAH,
Tuhan Yesus memberkati kita.
_____________
Cat. Tulisan ini diedit seperlunya oleh yb.
Nas: 1 Korintus 15:1-20. "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. ... Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu."
Oleh : Ibu Pdt. Mawar Cholia, S.Th.
Paskah merupakan peristiwa historis tentang puncak pelayanan dan kemenangan Kristus, yang sekaligus menjadi momentum kemenangan iman kristiani dari kuasa dosa dan maut. "S'bab Dia hidup, ada hari esok". Karena Kristus hidup, maka ada pengharapan dan jaminan di hari esok. Kemenangan-Nya atas kuasa maut memberikan pengharapan bagi kita bahwa di dalam Dia, kita pasti memperoleh jaminan untuk kehidupan saat ini dan kehidupan kekal pasca kematian fisik. Semua hanya karena satu hal, "Karena Tuhan kita hidup!"
Dalam bacaan di atas, secara khusus Rasul Paulus menegaskan dasar keyakinan iman Kristen akan kebangkitan Kristus. Pada ayat 3 dan 4, rasul Paulus mengungkap satu dasar yang sangat penting dan teguh, yaitu fakta bahwa Kematian-Nya bagi dosa kita, dikuburkan, dan bangkit bersumber dari satu hal, "Sesuai dengan kitab suci!". Artinya, peristiwa kebangkitan Kristus bukanlah sebuah hoax yang dihembuskan oleh para Rasul, akan tetapi bersumber pada Kebenaran Wahyu Allah dan kesaksian para Nabi PL tentang sang Mesias. Ini merupakan dasar iman dan Kebenaran yang tak terbantahkan. Tidak sampai di situ, Rasul Paulus kemudian menunjukan pada kita dalam ayat selanjutnya (5-8) bahwa fakta historis dari kebangkitan Kristus itu juga disaksikan oleh lebih dari 500 orang! Jika saksi mata yang begitu banyak, maka masih ragukah kita akan Kebenaran ini? Dua dasar ditekankan oleh Rasul Paulus untuk disampaikan kepada kita, pertama Firman Allah dan kedua, 500 lebih saksi mata. Sangat luar biasa! Dan penekanan yang lebih kuat juga dikemukakan Rasul Paulus dalam ayat 15-18. Rasul Paulus dan Rasul lainnya mempertaruhkan hidupnya di hadapan Allah mengenai kesaksian mereka tentang kebangkitan Kristus. Dengan kata lain, mereka rela terkutuk karena telah mendustai Allah, jika Kristus tidak dibangkitkan. Saudara, hanya orang-orang benar yang menyaksikan kebenaran lah yang dapat berkata demikian di hadapan Allah dan manusia. Itu sebabnya, peristiwa kebangkitan Kristus adalah peristiwa historis yang melibatkan dua Kebenaran--kebenaran Allah, dan kebenaran fakta historis dari para saksi mata.
Dengan dasar Kebenaran ini maka Rasul Paulus menasehat kita (ay. 19) agar pengharapan iman kita kepada Kristus jangan hanya digantungkan untuk hal-hal sepele seperti kebutuhan jasmani, Kesuksesan, dan lainnya di dalam dunia ini karena itu bukanlah prioritas yang sesungguhnya. Mengantungkan pengharapan secara demikian pada Kristus, digambarkan Rasul Paulus sebagai pengharapan orang-orang yang paling malang, karena itu bukanlah prioritas yang sesungguhnya dalam pengharapan iman Kristen. Sebaliknya, Hal-hal ini hanya tambahan saja setelah kita mengutamakan Tuhan (Mat. 6:33). Sedangkan yang paling utama adalah keselamatan dan kehidupan kekal yang telah kita peroleh dari kemenangan karya salib Kristus. Maka pada bagian penutup Rasul Paulus menasehatkan kita, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (Ay. 58). Amin!
Selamat PASKAH,
Tuhan Yesus memberkati kita.
_____________
Cat. Tulisan ini diedit seperlunya oleh yb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar