Nas : Mazmur
51:5 (TB) Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku
dikandung ibuku.
______
Dosa merupakan salah satu istilah yang
paling sensitif ketika dibicarakan. Kata ini seolah-olah telah usang, kolot,
dan hanya cocok dibicarakan di bangku-bangku Gereja oleh orang-orang tua, namun
tidak cocok bagi generasi millennial saat ini. Akan tetapi di sinilah letak
kegagalannya. Karena pemahaman membentuk pemikiran dan respon tindakan kita
dalam kehidupan praktis, maka ketidak-pahaman kita terhadap dosa akan berakibat
sangat fatal. Itu sebabnya, beberapa orang menganggap bahwa mereka tidak
berdosa, karena dosa dipahami sebagai suatu tindakan pelanggaran yang aktif.
Hidup baik tanpa berbuat kejahatan, berarti hidupnya tidak berdosa. Demikian
pemahaman mereka.
Namun Alkitab memberitahukan kita hal
yang sebaliknya. Dosa pada mulanya tidak berkaitan dengan perbuatan aktif, akan
tetapi berkaitan dengan status. Kita menjadi berdosa bukan karena perbuatan
dosa, kita melakukan perbuatan dosa oleh karena status kita sebagai budak dosa.
Daud, dalam Mazmurnya sangat menyadari akan status Keberdosaannya, sehingga
tanpa ragu Ia menulis wahyu Allah dengan tegas bahwa, "dalam dosa aku
dikandung ibuku." Dosa bukan lahir dari perbuatan, tetapi sebaliknya,
perbuatan dosa membuktikan bahwa benih dosa telah ada dalam diri semua manusia,
bahkan semenjak dalam kandungan, sehingga tanpa diajari, hidup manusia akan
terus menerus membuahkan dosa. Hal ini merupakan Kebenaran mutlak mengenai
kondisi manusia--terutama Saudara dan saya. Karena dosa adalah status, maka
berbuat atau tidak berbuat dosa, kita tetap adalah orang berdosa.
Pengajaran mengenai status dosa
manusia di atas menghantar kita pada satu pertanyaan penting,
"Bagaimanakah kita dapat terbebas dari status kita sebagai hamba
dosa?". Alkitab memberitahukan kepada kita jawabannya, (Ef. 1:7)
"Sebab di dalam Dia (Yesus Kristus) dan oleh darah-Nya kita beroleh
penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya."
Kristus adalah jawabannya! Tidak ada jawaban lain yang disediakan Allah ketika
kita ingin menyelesaikan permasalan dosa-dosa kita, selain daripada salib
Kristus. Memasuki masa pra Paskah ini, saya mengajak Saudara terkasih untuk
merefleksikan status keberdosaan kita di hadapan Tuhan, dan saya berdoa semoga
Tuhan menganugerahi Roh Kudus-Nya sehingga memimpin hidup Saudara untuk
berjumpa dengan sang Juruselamat. Amin! Tuhan memberkati Saudara.
Salam,
yb.
yb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar