Selasa, 27 Maret 2018

RENUNGAN: VIA DOLOROSA


Nas : Markus 8:31 (TB) Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.

______

          "Via Dolorosa" adalah kalimat dalam bahasa Latin yang berarti "Jalan penderitaan". Secara historis, kalimat ini dihubungkan dengan salah satu rute jalan di kota Yerusalem kuno yang dilalui Sang Mesias ketika memanggul salib-Nya menuju kalvari. Sementara secara teologis, istilah ini merujuk kepada kehendak Kristus yang dengan kasih serta kerelaan memilih untuk melalui pergumulan, penderitaan, kematian, dan kebangkitan, sebagai jalan pendamaian bagi Saudara dan saya.

           Pada ayat di atas terdapat hal yang paradoksal sebagaimana yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya. Suatu misteri pengajaran yang menekankan pada "jalan penderitaan" Allah di dalam Kristus. Dalam pengajaran ini Tuhan Yesus menggunakan istilah "Anak Manusia" yang merujuk pada gelar Mesias dan ke-Ilahi-Nya seperti yang diterima umat Israel sesuai dengan dasar firman Tuhan dalam Daniel 7:13, namun sekaligus menubuatkan penderitaan-Nya. Dengan kata lain, Tuhan Yesus ingin menerangkan bahwa dalam peristiwa Via Dolorosa, Allah di dalam Kristus turut merasakan kelemahan dan penderitaan kita, bahkan Ia dengan kehendak kasih-Nya mau menebus kita dengan jalan yang memilukan--Menderita, ditolak, dibunuh, namun Kemudian menang atas maut. Hal-hal ini menerangkan kepada kita tentang kasih Allah yang mulia, mahalnya harga dari dosa-dosa kita yang dibayar Kristus, serta anugerah keselamatan yang Allah nyatakan bagi umat manusia didalam sejarah.

             Via dolorosa adalah tujuan hidup Kristus! Ia datang untuk masuk dalam "jalan penderitaan". Suatu tujuan yang tentu sangat berbeda dengan manusia pada umumnya. Jika kebanyakan dari manusia berusaha dan berjuang untuk menghindarkan diri dari salib dan penderitaan, Kristus justru sebaliknya. Kemuliaan-Nya terpancar melalui salib dan penderitaan, yang secara implisit mencerminkan hakikat mendasar dari iman kristiani. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang baru, sudah jauh-jauh hari Tuhan mengingatkan kita bahwa hidup Kristen yang sejati itu tidak lepas dari salib dan penderitaan (Mat. 16:24). Karena tidak ada mahkota tanpa salib. Tidak ada kemuliaan tanpa penderitaan di dalam Kristus, maka Via Dolorosa bukan hanya rute yang dilalui Kristus, namun juga rute perjalanan iman kita. Kekristenan yang sejati akan selalu melalui rute jalan ini, via dolorosa. Kiranya Tuhan memberkati dan memampukan kita. Amin!

Selamat jelang Jumat Agung,
Tuhan memberkati kita.

Salam,
yb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar