Kamis, 29 November 2018

ISU APOLOGETIK : WHO MADE GOD?



“Siapa yang menciptakan Allah?”

Pernah mendengar pertanyaan mengenai “Siapakah yang menciptakan Allah?”. Pertanyaan ini merupakan salah satu dari beberapa pertanyaan favorit kalangan ateis untuk menggugat klaim Teisme. Menurut mereka (ateis), argumentasi hukum sebab-akibat yang digunakan sebagai dalil penciptaan (Causa prima Aristoletian) saharusnya digunakan secara konsisten juga bagi Allah. Itu sebabnya mereka kemudian mempertanyakan tesis kalangan Teisme sebagai berikut, “jika Allah menciptakan alam semesta, maka siapakah yang menciptakan Allah?”. 

          Pertanyaan demikian sesungguhnya merupakan pertanyaan yang keliru secara kategoris, setidaknya karena dua hal. Pertama, pertanyaan ini tidak akan menemukan ujung pangkalnya. Mempertanyakan bahwa “Siapa yang menciptakan Allah” sama halnya dengan bertanya “Siapakah yang menciptakan pencipta?”. Pertanyaan ini menjadi sebuah pertanyaan blunder yang menyesatkan dan absurd karena tidak memiliki kejelasan titik pangkal serta makna. Jika ada pencipta yang ternyata juga dicipta, maka tidak ada pencipta yang layak disebut sebagai pencipta karena semua dicipta. Kata “ciptaan” dan “pencipta” tidak memiliki makna apapun dalam kalimat demikian. 

          Kedua, Allah tidak diciptakan. Ia telah ada dan selalu ada. Satu-satunya eksistensi yang memiliki kemutlakan eksistensi hanyalah Allah, Ia kekal dan tidak bergantung kepada siapa pun, itu sebabnya Ia tidak memerlukan pencipta. Hanya hal-hal yang memiliki awal seperti alam semesta yang memerlukan pencipta, sementara Allah tidak memiliki permulaan semacam itu maka Ia tidak dicipta dan memerlukan pencipta.

          Apabila Allah yang ada adalah Allah yang tidak memiliki permulaan, maka sangat tidak masuk akal untuk bertanya “Siapakah yang menciptakan Allah?”. Ini merupakan pertanyaan yang keliru secara logika. Pertanyaan demikian sama halnya dengan bertanya, “Siapakah yang menciptakan yang Tidak Diciptakan?” atau sama seperti kita bertanya, “Siapakah istri pria lajang itu?”.[1]



            [1] Diedit seperlunya dari argumentasi Norman L Geisler, Who Made God? [Siapa Yang Menciptakan Allah]: Jawaban-jawaban untuk Pertanyaan Sulit tentang Iman (Bandung: Pionir Jaya, 2008), 21.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar