“YESUS
KRISTUS”
Tuhanku dan Allahku! (Yoh. 20:28)
Tuhanku dan Allahku! (Yoh. 20:28)
Oleh : Yosep Belay
Jika ditanyakan bahwa “didunia ini
siapakah tokoh yang menjadi tranding topik dan perdebatan sepanjang zaman?”,
maka jawabannya adalah “Yesus Kristus”. Tidak
ada tokoh lain yang terus menerus diperdebatkan sampai diakhir zaman nanti selain
Tuhan kita, Yesus Kristus.[1]
Perdebatan mengenai siapa jati
diri-Nya, sesungguhnya telah dimulai semenjak Ia hadir di dunia ini. Satu
peristiwa penting yang menggambarkan berbagai pendapat orang mengenai diri-Nya adalah
ketika Tuhan Yesus bertanya kepada para muridnya.“Menurut kamu, siapakah Aku ini?”[2].
Pertanyaan tersebut tetap relevan dan masih perlu untuk terus dipertanyakan
kembali kepada setiap Orang percaya, agar kita bukan hanya mengimani secara
buta kepada pribadi yang tidak kita kenal. Agama-agama lain dapat berdiri dan
bertumbuh tanpa pemimpin dan pendirinya, namun kekristenan tidak mungkin ada dan
bertahan tanpa Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah sentral utama serta dasar
bagunan Iman Kristen. Dengan demikian tidak ada jalan lain selain kita kembali merenungkan
dan mempelajari secara serius mengenai pertanyaan Tuhan Yesus, “Menurut kamu, siapakah Aku?”.
Yesus
Kristus—Allah sejati
Berbeda dengan pandangan agama-agama
dan pendapat kalangan sekuler tentang Yesus Kristus, Iman Kristen menerima
Yesus Kristus sebagai “Allah sejati” dan “Manusia sejati”. Pengakuan Iman ini memiliki
dasar yang kokoh diatas fakta sejarah dan kesaksian Alkitab, baik mengenai
ke-Tuhanan-Nya, maupun ke-manusiaan-Nya. Berikut kebenaran-kebanaran Firman
Tuhan mengenai ke-Tuhanan Yesus Kristus.
Kesaksian Perjanjian
Lama
Kristus Sang Firman
Allah[3] : Kejadian 1:3,6,9,11—Perhatikan frasa
“Berfirmanlah Allah”, Yesaya 55:11—Perhatikan
kata “Firman Allah”. (Bandingkan dengan Yohanes 1:1,14; Why. 19:13).
Kristus Sang kekal:
Kejadian 1:1—Perhatikan kata “Elohim” (Allah), sejajar dengan kata “Kita” dalam Kejadian1:26 yang
bermakna jamak dimana (sebagain besar Teolog berpendapat) merujuk
kepada
Allah Tritunggal. Yesaya 9:6—Perhatikan frasa “Allah yang kekal”.
Kesaksian
Perjanjian Baru
Kristus Sang Firman
Allah :
Matius 1:23, Yohanes 1:1,14; Why. 1:8, 19:13.
Kristus Sang Kekal : Yohanes 8:58—Perhatikan
frasa “Aku ada!”. Galatia 4:4-5—Ia
telah ada sebelum pengutusan ke dunia. Wahyu 1:8—“Alfa dan Omega” tidak berawal dan akhir, yang memulai
dan mengakhiri.
Kesaksian
Allah Bapa: Bapa menyebut-Nya sebagai “Anak yang dikasihi” (Mat.3:17; Mrk.1:11; Luk. 3:22). Perlu
diperhatikan bahwa status kita sebagai “anak-anak Allah” berbeda dengan Tuhan
Yesus, karena kita dilahirkan dari
daging dan dari dunia (Yoh.15:19) yang
kemudian diadopsi berdasarkan
anugerah Allah, sedangkan Tuhan Yesus lahir dari Bapa (Yoh.8:42; Ibr.1:5, 5:5). Itu sebabnya Ia
adalah “Anak Tunggal Allah”
(Yoh. 1:14,18, 3:18) dalam pengertian
yang sebenarnya, yaitu sehakikat dengan Allah Bapa dalam
ke-Ilahian. Bapa mengakui ke-Allahan Kristus! (Ibr.1:8).
Kesaksian
Karya-Nya :
Ia menciptakan dunia (Kej.1:1-2;
Kol.1:16, Ibr. 1:2, 10).
Kesaksian
sifat Allah: Ia maha hadir (Mat. 18:20, 28:20), Ia maha tahu (Yoh. 2:24-25; 21:17),
Ia maka kuasa atas penyakit (Luk. 4:39);
atas setan (Luk. 4:33) atas makhluk hidup (Yoh. 17:2); atas alam semesta (Luk. 8:25); atas kematian (Luk.
7:12-17). Ia kudus (Ibr. 4:15, 7:26-28; 2 Kor. 5:21; 1 Yoh. 3:5). Ia memilki
kemuliaan sebelum dunia ada (Yoh. 17:5),
Ia memilki Takhta (Ibr. 1:8). Ia dan Bapa adalah satu (Yoh.10:30). Ia adalah alfa dan omega, yang awal dan akhir (Why. 1:18).
Kesaksian
Malaikat :
Matius 1:22-23; Lukas 1:35, 2:10-11, Kpr.1 :10-11, Wahyu. 5:13. Anak Allah yang
dipuji dan disembah.
Kesaksian
para Murid :
Para Murid—"Engkau Anak Allah” (Matius
14:33), Yohanes—“Sang Firman Allah” (Yoh.1:1,14, ) Petrus—“Engkau adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup!”(Mat.16:16, Mrk. 8:29), Tomas—“Tuhanku dan
Allahku!” (Yoh.20:28), Paulus—“Ia adalah
Allah yang patut dipuji!” (Rom.9:5), Matius—“Immanuel, Allah berserta kita!” (Mat. 1:23). Yudas—“Tuhan dan Penguasa kita” (Yudas 1:1,4). Markus—“Yesus Kristus, Anak Allah” (Mrk.1:1). Lukas—“Anak Allah yang maha tinggi” (Luk.1:32). Natanael—
“Engkau Anak Allah” (Yoh.1:49). Marta— “Engkalah Mesias, Anak Allah!”
(Yoh.11:27).
Kesaksian
tentara Romawi :
”Orang ini adalah Anak Allah” (Mrk. 15:39).
Kesaksian
penjahat :
“Kristus, Sang Raja kekal!” (Lukas 23:42 bandingkan dengan Yesaya 9:6-7).
Kesaksian roh
jahat :
setan, roh-roh jahat, dan iblis mengakui diri-Nya sebagai Anak Allah!. (Matius
4:3,6, 8:29; Markus 3:11, 5:7; Lukas 4:41). Menarik bahwa meskipun manusia banyak yang tidak percaya dan mengenal Tuhan Yesus,
namun roh-roh jahat dan iblis justru
mengenal dan mengakui jati diri-Nya
sebagai Anak Allah yang maha kuasa!
Diatas telah penulis jabarkan mengenai
dasar-dasar Firman Tuhan serta beberapa argumentasi (belum termasuk otoritas
kuasa-Nya di sorga—Luk.23:43;
Yoh. 14:2; Yoh. 5:18) mengenai ke-Tuhanan Yesus Kristus. Kita dapat menyaksikan
keagungan Tuhan kita Yesus Kristus!
Yesus Kristus—Manusia
Sejati
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di
antara kita…”[4]
demikian kesaksian Alkitab mengenai pribadi Tuhan Yesus pada saat inkarnai.
Peristiwa inkarnasi merupaka misteri agung Allah yang sulit terpahami oleh akal
pikiran manusia, namun demikian kesaksian Firman-Nya (Yes. 55:9).
Seperti yang telah disampaikan diatas
bahwa dalam keyakinan Iman Kristen, Tuhan Yesus Kristus bukan hanya diimani
sebagai “Allah sejati”, namun juga sebagai “Manusia sejati”, maka pada bagian
kedua ini, kita akan belajar mengenai dasar-dasar Alkitab yang menjelaskan
tentang ke-manusiaan-Nya.
Nubuatan
kelahiran-Nya: Kejadian 3:15; Yesaya 7:13-14, 9:5-6. Ia
dilahirkan seperti kita: Matius 1:18-25. Ia
memiliki silsilah: Matius 1:1-17; Lukas 3:23-38.
Ia
mengalami pergumulan fisik dan psikis seperti halnya kita.
Pergumulan fisik
: Ia bertumbuh secara normal (Luk.2:40) lapar
dan haus (Mat. 21:18; Yoh. 19:28), Letih (Yoh. 4:6), Istirahat (Mat. 8:24),
dll.
Pergumulan psikis
(jiwa) : Ia menangis (Yoh. 11:35),
Marah (Mrk. 3:5), merasakan tekanan
batin (Mat. 26:38), menderita (Mat.
26-27; 49), mengalami pergumulan menjelang
kematian (Mat. 27:50), dll.
Fakta bahwa Kristus, Sang Firman Allah
telah rela “mengosongkan diri-Nya
sendiri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia”[5]
adalah merupakan ungkapan kasih Allah yang tiada tara bagi kita, dalam
penyelenggaraan karya agung keselamatan. Allah mana seperti Allah kita?, Allah
yang peduli!, Allah yang mencari domba-Nya yang terhilang!, Allah yang
menyertai kita dan merasakan pergumulan kita!.
Pentingnya Dua Natur
Kristus
Mengapa perlu mempelajari dan memahami
kedua natur Kristus tersebut?. Jawabannya adalah,
Ø Karena
penebusan dosa manusia harus melalui korban darah seperti kehendak Allah (Kej.
3:21; Yoh.1:29; Ef. 1:7; Ibr. 9:22,28a). Selain itu, “Anak domba” yang dikorbankan tersebut haruslah murni
tanpa dosa (Yoh. 8:46; 1 Pet. 1:19; 1 Pet. 2:22; Ibr. 7:26), dan hal ini hanya
dimungkinkan jika dilakukan oleh Allah. Namun tentu saja Allah tidak dapat mati, maka Ia harus hadir dan membatasi
diri-Nya dalam natur manusia Kristus. Dengan
demikian maka hanya Kristus sang “Allah sejati” dan “Manusia sejati” yang
sanggup memenuhi kehendak Bapa tersebut.
Ø Menghindarkan
kita dari ajaran sesat tentang Kristus (baik bidat Kristen, maupun argumentasi non Kristen,
dan mempersiapkan kita untuk memberitakan Injil.
Dari penjelasan diatas kiranya kita
menyadari bahwa Iman kita kepada Tuhan Yesus tidak disandarkan pada hal-hal
kosong, namun berakar pada kesaksian langsung yang Allah wahyukan melalui
kebenaran Firman-Nya.
Kesimpulan
v
Yesus Kristus adalah Allah sejati dan Manusia sejati, yang oleh-Nya kita memperoleh anugerah keselamatan melalui
penebusan dosa. Itulah kekristenan.
v
Iman Kristen berdiri teguh di atas kebenaran Firman Allah yang dinyatakan secara langsung melalui
Anak-Nya yang adalah Sang Firman Itu sendiri. Dengan
demikian maka, Iman kita memiliki keyakinan yang pasti dan kokoh karena
bersandar pada kesaksian Allah!.
v
Allah yang kita sembah adalah Allah yang “ALMIGHTY”, maka mari layani Dia
dengan tekun serta dengan sikap hati yang benar.
v
Kebenaran ini memberikan kekuatan bagi
pondasi dasar iman
kita, dan sekaligus menjadi dasar penginjilan untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi kemuliaan Tuhan.
Soli Deo Gloria!.
Rm.
11:33—O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak
terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
Mzm.
139:6—Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku
mencapainya.
Yes.
55:9—Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari
jalanmu dan rancangan-Ku dari rancangan-Mu.
[1]
Mereka
yang menolak ke-Tuhanan Kristus, biasanya bertolak dari empat hal, pertama cendrung
berdasar pada pertimbangan yang terlalu berlebihan pada logika, kedua adalah
berdiri pada presuposisi kaku, ketiga adalah kegagalan dalam meneliti kesaksian
serta fakta-fakta Alkitab. dan yang ketiga adalah tanpa anugerah Allah. Iman
Kristen adalah iman yang didasari atas anugerah Allah. Tanpa anugerah Allah
maka mulut kita tidak akan mengaku bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat,
layaknya pengakuan Petrus (Mat.16:17). Itu sebabnya, banyak orang yang meskipun
memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, namun tidak dapat menerima
Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar