Senin, 27 Maret 2017

KRISTOLOGI



 
https://www.slideshare.net/JohanSetiawan/katamu...



YESUS KRISTUS”
Tuhanku dan Allahku! (Yoh. 20:28)

Oleh : Yosep Belay



          Jika ditanyakan bahwa “didunia ini siapakah tokoh yang menjadi tranding topik dan perdebatan sepanjang zaman?”, maka jawabannya adalah  “Yesus Kristus”. Tidak ada tokoh lain yang terus menerus diperdebatkan sampai diakhir zaman nanti selain Tuhan kita, Yesus Kristus.[1]

          Perdebatan mengenai siapa jati diri-Nya, sesungguhnya telah dimulai semenjak Ia hadir di dunia ini. Satu peristiwa penting yang menggambarkan berbagai pendapat orang mengenai diri-Nya adalah ketika Tuhan Yesus bertanya kepada para muridnya.“Menurut kamu, siapakah Aku ini?”[2]. Pertanyaan tersebut tetap relevan dan masih perlu untuk terus dipertanyakan kembali kepada setiap Orang percaya, agar kita bukan hanya mengimani secara buta kepada pribadi yang tidak kita kenal. Agama-agama lain dapat berdiri dan bertumbuh tanpa pemimpin dan pendirinya, namun kekristenan tidak mungkin ada dan bertahan tanpa Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah sentral utama serta dasar bagunan Iman Kristen. Dengan demikian tidak ada jalan lain selain kita kembali merenungkan dan mempelajari secara serius mengenai pertanyaan Tuhan Yesus, “Menurut kamu, siapakah Aku?”.

Yesus Kristus—Allah sejati

          Berbeda dengan pandangan agama-agama dan pendapat kalangan sekuler tentang Yesus Kristus, Iman Kristen menerima Yesus Kristus sebagai “Allah sejati” dan “Manusia sejati”. Pengakuan Iman ini memiliki dasar yang kokoh diatas fakta sejarah dan kesaksian Alkitab, baik mengenai ke-Tuhanan-Nya, maupun ke-manusiaan-Nya. Berikut kebenaran-kebanaran Firman Tuhan mengenai ke-Tuhanan Yesus Kristus.

Kesaksian Perjanjian Lama

Kristus Sang Firman Allah[3] : Kejadian 1:3,6,9,11—Perhatikan frasa  “Berfirmanlah Allah”, Yesaya 55:11—Perhatikan kata “Firman Allah”.  (Bandingkan   dengan Yohanes 1:1,14; Why. 19:13).
Kristus Sang kekal: Kejadian 1:1—Perhatikan kata “Elohim” (Allah),  sejajar dengan kata “Kita” dalam Kejadian1:26 yang bermakna  jamak dimana (sebagain besar Teolog berpendapat) merujuk  kepada  Allah Tritunggal. Yesaya 9:6—Perhatikan frasa “Allah yang kekal”.

Kesaksian Perjanjian Baru

Kristus Sang Firman Allah : Matius 1:23, Yohanes 1:1,14; Why. 1:8, 19:13.
Kristus Sang Kekal : Yohanes 8:58—Perhatikan frasa “Aku ada!”.    Galatia 4:4-5—Ia telah ada sebelum pengutusan ke dunia. Wahyu 1:8—“Alfa dan  Omega” tidak berawal dan akhir, yang memulai dan mengakhiri.

Kesaksian Allah Bapa: Bapa menyebut-Nya sebagai “Anak yang  dikasihi” (Mat.3:17; Mrk.1:11; Luk. 3:22). Perlu diperhatikan bahwa status kita sebagai “anak-anak Allah” berbeda dengan Tuhan Yesus,  karena kita dilahirkan dari daging dan dari  dunia (Yoh.15:19) yang kemudian diadopsi      berdasarkan anugerah Allah, sedangkan Tuhan Yesus lahir dari Bapa (Yoh.8:42; Ibr.1:5, 5:5). Itu sebabnya Ia adalah “Anak Tunggal Allah” (Yoh. 1:14,18, 3:18) dalam pengertian  yang sebenarnya, yaitu sehakikat dengan Allah Bapa dalam ke-Ilahian. Bapa mengakui ke-Allahan Kristus! (Ibr.1:8).

Kesaksian Karya-Nya : Ia menciptakan dunia (Kej.1:1-2; Kol.1:16, Ibr. 1:2, 10).
Kesaksian sifat Allah: Ia maha hadir (Mat. 18:20, 28:20), Ia maha tahu (Yoh. 2:24-25; 21:17), Ia maka kuasa atas  penyakit (Luk. 4:39); atas setan (Luk. 4:33) atas makhluk hidup (Yoh. 17:2); atas alam  semesta (Luk. 8:25); atas kematian (Luk. 7:12-17). Ia kudus (Ibr. 4:15, 7:26-28; 2 Kor. 5:21; 1 Yoh. 3:5). Ia memilki kemuliaan sebelum dunia  ada (Yoh. 17:5), Ia memilki Takhta (Ibr. 1:8). Ia dan Bapa adalah satu (Yoh.10:30). Ia adalah  alfa dan omega, yang awal dan akhir (Why. 1:18).

Kesaksian Malaikat : Matius 1:22-23; Lukas 1:35, 2:10-11, Kpr.1 :10-11, Wahyu. 5:13. Anak Allah yang dipuji dan disembah.

Kesaksian para Murid : Para Murid—"Engkau Anak Allah”  (Matius 14:33), Yohanes—“Sang Firman Allah” (Yoh.1:1,14, ) Petrus—“Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”(Mat.16:16, Mrk. 8:29), Tomas—“Tuhanku dan Allahku!” (Yoh.20:28),  Paulus—“Ia adalah Allah yang patut dipuji!” (Rom.9:5), Matius—“Immanuel, Allah berserta   kita!” (Mat. 1:23). Yudas—“Tuhan dan  Penguasa kita” (Yudas 1:1,4). Markus—“Yesus  Kristus, Anak Allah” (Mrk.1:1). Lukas—“Anak  Allah yang maha tinggi” (Luk.1:32). Natanael— “Engkau Anak Allah” (Yoh.1:49). Marta— “Engkalah Mesias, Anak Allah!” (Yoh.11:27).

Kesaksian tentara Romawi : ”Orang ini adalah Anak Allah” (Mrk. 15:39).
Kesaksian penjahat : “Kristus, Sang Raja kekal!” (Lukas 23:42 bandingkan dengan Yesaya 9:6-7). 

Kesaksian roh jahat : setan, roh-roh jahat, dan iblis mengakui diri-Nya sebagai Anak Allah!. (Matius 4:3,6, 8:29; Markus 3:11, 5:7; Lukas 4:41). Menarik bahwa meskipun manusia banyak  yang tidak percaya dan mengenal Tuhan Yesus, namun roh-roh  jahat dan iblis justru mengenal dan mengakui  jati diri-Nya sebagai Anak Allah yang maha kuasa!  

          Diatas telah penulis jabarkan mengenai dasar-dasar Firman Tuhan serta beberapa argumentasi (belum termasuk otoritas kuasa-Nya di sorga—Luk.23:43; Yoh. 14:2; Yoh. 5:18) mengenai ke-Tuhanan Yesus Kristus. Kita dapat menyaksikan keagungan Tuhan kita Yesus Kristus!

Yesus Kristus—Manusia Sejati

           “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita…”[4] demikian kesaksian Alkitab mengenai pribadi Tuhan Yesus pada saat inkarnai. Peristiwa inkarnasi merupaka misteri agung Allah yang sulit terpahami oleh akal pikiran manusia, namun demikian kesaksian Firman-Nya (Yes. 55:9). 

          Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa dalam keyakinan Iman Kristen, Tuhan Yesus Kristus bukan hanya diimani sebagai “Allah sejati”, namun juga sebagai “Manusia sejati”, maka pada bagian kedua ini, kita akan belajar mengenai dasar-dasar Alkitab yang menjelaskan tentang ke-manusiaan-Nya.
Nubuatan kelahiran-Nya: Kejadian 3:15; Yesaya 7:13-14, 9:5-6. Ia dilahirkan seperti kita: Matius 1:18-25. Ia memiliki silsilah: Matius 1:1-17; Lukas 3:23-38.
Ia mengalami pergumulan fisik dan psikis seperti halnya kita.

Pergumulan fisik : Ia bertumbuh secara normal (Luk.2:40) lapar dan haus (Mat. 21:18; Yoh. 19:28), Letih (Yoh. 4:6), Istirahat (Mat. 8:24), dll.

Pergumulan psikis (jiwa) : Ia menangis (Yoh. 11:35), Marah (Mrk. 3:5),   merasakan tekanan batin (Mat. 26:38),  menderita (Mat. 26-27; 49), mengalami   pergumulan menjelang kematian (Mat. 27:50), dll.

          Fakta bahwa Kristus, Sang Firman Allah telah rela  “mengosongkan diri-Nya sendiri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia”[5] adalah merupakan ungkapan kasih Allah yang tiada tara bagi kita, dalam penyelenggaraan karya agung keselamatan. Allah mana seperti Allah kita?, Allah yang peduli!, Allah yang mencari domba-Nya yang terhilang!, Allah yang menyertai kita dan merasakan pergumulan kita!.

Pentingnya Dua Natur Kristus

          Mengapa perlu mempelajari dan memahami kedua natur Kristus tersebut?. Jawabannya adalah,

Ø  Karena penebusan dosa manusia harus melalui korban darah seperti kehendak Allah (Kej. 3:21; Yoh.1:29; Ef. 1:7; Ibr. 9:22,28a). Selain itu, “Anak domba”  yang dikorbankan tersebut haruslah murni tanpa dosa (Yoh. 8:46; 1 Pet. 1:19; 1 Pet. 2:22; Ibr. 7:26), dan hal ini hanya dimungkinkan jika dilakukan oleh Allah. Namun tentu saja Allah tidak dapat mati, maka Ia harus hadir dan membatasi diri-Nya dalam natur manusia Kristus. Dengan demikian maka hanya Kristus sang “Allah sejati” dan “Manusia sejati” yang sanggup memenuhi kehendak Bapa tersebut. 

Ø  Menghindarkan kita dari ajaran sesat tentang Kristus (baik bidat Kristen, maupun argumentasi non Kristen, dan mempersiapkan kita untuk memberitakan Injil.

          Dari penjelasan diatas kiranya kita menyadari bahwa Iman kita kepada Tuhan Yesus tidak disandarkan pada hal-hal kosong, namun berakar pada kesaksian langsung yang Allah wahyukan melalui kebenaran Firman-Nya.

Kesimpulan

v  Yesus Kristus adalah Allah sejati dan Manusia sejati, yang oleh-Nya kita memperoleh anugerah keselamatan melalui penebusan dosa. Itulah kekristenan.
v  Iman Kristen berdiri teguh di atas kebenaran Firman Allah yang dinyatakan secara langsung melalui Anak-Nya yang adalah Sang Firman Itu sendiri.  Dengan demikian maka, Iman kita memiliki keyakinan yang pasti dan kokoh karena bersandar pada kesaksian Allah!.
v  Allah yang kita sembah adalah Allah yang “ALMIGHTY”, maka mari layani Dia dengan tekun serta dengan sikap hati yang benar.
v  Kebenaran ini memberikan kekuatan bagi pondasi dasar iman kita, dan sekaligus menjadi dasar penginjilan untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi kemuliaan Tuhan.
Soli Deo Gloria!.

Rm. 11:33—O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!

Mzm. 139:6—Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Yes. 55:9—Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancangan-Mu.




                [1] Mereka yang menolak ke-Tuhanan Kristus, biasanya bertolak dari empat hal, pertama cendrung berdasar pada pertimbangan yang terlalu berlebihan pada logika, kedua adalah berdiri pada presuposisi kaku, ketiga adalah kegagalan dalam meneliti kesaksian serta fakta-fakta Alkitab. dan yang ketiga adalah tanpa anugerah Allah. Iman Kristen adalah iman yang didasari atas anugerah Allah. Tanpa anugerah Allah maka mulut kita tidak akan mengaku bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat, layaknya pengakuan Petrus (Mat.16:17). Itu sebabnya, banyak orang yang meskipun memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, namun tidak dapat menerima Kristus.

            [2] Lukas 9:20. 

            [3] Dalam teologi Islam, Tuhan Yesus atau Isa bin Mariam juga disebut sebagai “Sang Kalimat Allah” (Qs. 3:45).

                [4] Yohanes 1:14.

            [5] Filipi 2:7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar