Selasa, 24 Juli 2018

RENUNGAN : TENANGLAH!


Nas : Matius 14:27-29 (TB) Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

Bacaan : Matius 14: 22-33.

______

          Pergumulan, penderitaan, bahkan dukacita telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan umat manusia, tak terkecuali umat Tuhan. Tidak ada satu pun dari kita yang tidak pernah bergumul dan menangis. Menjadi seorang pengikut Kristus tidak secara otomatis melepaskan kita dari hal-hal di atas. Tidak ada kelas "VVIP" dalam iman Kristen! Sebaliknya, terkadang justru semakin berat dan banyak tantangan. Itu sebabnya mereka yang mengajarkan Kekristenan yang lain, Kekristenan yang tanpa krisis, Kekristenan yang tanpa penderitaan, dan tanpa salib adalah Kekristenan yang palsu. Bukankah para Rasul pun tidak luput dari pergumulan dan penderitaan?

         Namun ini yang menjadi perbedaannya--Meskipun langit tidak selalu cerah, badai hidup yang seolah tidak berakhir, namun selalu ada tangan Tuhan yang menopang. Selalu ada jaminan Tuhan bagi kita. Pertolongan-Nya tidak pernah terlambat. Firman Tuhan di atas dengan sangat indah menggambarkan jaminan Tuhan di tengah badai yang melanda para Rasul. Badai itu tidak dihentikan, sebaliknya, justru dalam badai itu mereka benar-benar berjumpa dengan Tuhan. Mereka menyaksikan Siapakah Dia yang sebenarnya. Dan Jawaban Tuhan dari dalam badai itu sungguh sangat luar biasa, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!". Ketakutan akan segera sirna ketika kita mengetahui ada Pribadi yang memiliki kuasa di atas badai hidup kita, sedang bersama-sama kita. Ketika jawaban Tuhan Yesus disampaikan, Perhatian, badai masih tetap berlangsung, namun para Rasul semuanya berfokus pada Tuhan sehingga mereka tidak lagi takut dan khawatir. Suatu kesaksian bahwa Tuhan setia, Ia tidak membiarkan kita sendirian. Puji Tuhan!

        Saudara, badai hidup mungkin saja tidak berhenti dalam hidup kita, namun inilah yang Tuhan inginkan, "Tenanglah!". Dengan ketenangan kita dapat berfokus pada Tuhan. Dengan ketenangan kita dapat mendengar suara Tuhan. Dengan ketenangan kita dapat berpikir jernih, karena ketakutan membutakan mata rohani kita untuk melihat Tuhan yang sedang memanggil kita. Ketenangan merupakan pernyataan iman serta pengharapan bahwa kita yakin akan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita, meskipun kita tidak dapat melihat-Nya. "Tenanglah!" Tuhan Yesus berserta kita, jangan takut! Amin!

Soli Deo Gloria!
Salam,
yb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar