Selasa, 12 Juni 2018

RENUNGAN : YAHWEH [PENGHARAPAN IMAN KRISTEN]

No automatic alt text available.

Nas : 2 Sam. 22:32 (TB), Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN (YAHWEH), dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?

________

               Ayat ini merupakan bagian akhir dari doa ucapan syukur Daud. Daud menyadari betul akan peran Allah dalam setiap pergumulan hidupnya. Sepanjang pergumulan hidup yang berat dimana Ia harus menjadi pelarian dua kali, yang dimulai pada zaman Saul hingga kudeta Absalom, Daud hidup bagaikan gelandangan. Namun inilah yang menjadi momentum penting perjalanan iman Daud. Di saat-saat pergumulan itulah, Ia mengenal serta menyaksikan bagaimana Tuhan memimpin hidupnya menuju puncak kepemimpinan Israel.

                Ucapan Daud dalam ayat ini menggambarkan pengenalan yang mendalam akan Allah Israel, "Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita?" Hanya mereka yang telah mengalami pengalaman pribadi bersama Allah lah yang mampu berkata demikian, karena jika tidak, maka perkataan pujian tersebut tentu saja hanya berupa pujian kosong. Dalam pujiannya ini dengan mengagumkan Daud mengungkapkan dua kebenaran yang dikonfrontasikan dengan allah-allah lain, sekaligus dengan bernada provokatif Daud menantang umat Tuhan untuk membuktikan kedasyatan Allah Israel. Kebenaran pertama yang diungkap Daud adalah "Tidak ada Allah selain TUHAN". Kata Tuhan pada ayat ini dalam bahasa aslinya adalah YHVH (YAHWEH). Dengan kata lain, Daud ingin menyampaikan kepada kita dan dunia bahwa tidak ada Allah yang mahakuasa seperti YAHWEH, Allah Israel. Di dunia ini memang terdapat banyak "allah", namun tentu Allah yang sejati hanya satu, YAHWEH, Allah Israel.

                  Kebenaran kedua adalah YAHWEH merupakan tempat perlindungan, sumber kekuatan, dan pertolongan yang sejati. Hanya di dalam Dialah, kita memperoleh perlindungan dan pertolongan yang sejati. Daud selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Ini merupakan gambaran tentang kebergantungan Daud pada Tuhan. Ia memahami bahwa hanya bersama Tuhanlah Ia mampu keluar dari pergumulan sebagai pemenang. Perhatikan, hanya Allah sejati yang dapat menjadi sandaran pengharapan kita. Allah-allah palsu tidak mungkin menjadi pengharapan iman.

                  Pengenalan kita akan kebesaran Tuhan terkadang diperoleh melalui peristiwa hidup yang pahit seperti Daud, namun jangan terburu-buru untuk mengeluh karena kita tahu bahwa "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia,". Seperti halnya Daud, semoga kita dapat menaruh pengharapan kita pada Allah yang sejati, YAHWEH. Amin!
Kiranya Tuhan memberkati kita.

Salam,
yb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar