Rabu, 06 Maret 2019

RENUNGAN : PELAYANAN YANG TIDAK POPULER


Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.--Matius 4:23 (TB)
__________

Cakupan pelayanan gerejawi memiliki lingkup jangkauan yang sangat luas. Masa kini kita sering mendengar dua istilah yang berhubungan dengan pelayanan gerejawi--pelayanan mimbar dan "di belakang mimbar". Sementara itu salah satu bentuk pelayanan yang masuk dalam trilogi pilar utama gereja yang alkitabiah adalah pelayanan diakonial (melayani/pelayanan kasih).

Pada umumnya sebagian besar jemaat yang terjun dalam dunia pelayanan akan cenderung berlomba untuk ambil bagian dalam pelayanan mimbar. Entah dengan berbagai alasan pelayanan mimbar memang memiliki daya tarik tersendiri bagi umat Tuhan. Hanya sebagian kecil saja yang benar-benar memberikan hidupnya untuk terjun dalam pelayanan "di belakang mimbar". Salah satu jenis pelayanan "di belakang mimbar" yang sangat jarang dilirik dalam pelayanan gerejawi adalah pelayanan kunjungan/pelawatan orang sakit.

Berbanding terbalik dengan kecenderungan para pelayan gereja modern yang cenderung ingin eksis di mimbar gereja, Tuhan Yesus justru memperlihatkan suatu keutamaan pelayanan lawatan orang sakit yang terlupakan. Suatu jenis pelayanan yang selalu disandingkan dengan pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil dan pelayanan lawatan kesembuhan seperti dua sisi mata uang, keduanya tak terpisahkan dalam pelayanan Kristus.

Bacaan di atas merupakan permulaan pelayanan Tuhan Yesus pasca baptisan. Dan dua jenis pelayanan yang menyatu dalam setiap kunjungan-Nya hanya ada dua, pemberitaan Injil (Marturia) dan lawatan orang sakit (diakonia). Pelayanan berita Injil di atas mimbar memang penting namun memperhatikan, melawat, mengunjungi saudara yang membutuhkan uluran tangan kita pun, tidak kalah pentingnya.

Disini kita melihat suatu kesinambungan pelayanan Tuhan Yesus dengan menyelamatkan jiwa/roh sekaligus menyelamatkan dan memperhatikan mereka yang menderita sakit fisik.

Pelayanan kunjungan/lawatan orang sakit memang tidak populer dalam dunia pelayanan gerejawi. Namun tidak bagi Tuhan Yesus. Pernahkah kita bertanya mengapa pelayanan kunjungan dan lawatan kasih bagi orang sakit itu sangat penting? Sepenting apakah sampai-sampai Tuhan Yesus repot-repot harus melakukannya disela-sela pemberitaan Injil?

Ini yang menjadi perenungan pribadi saya tentang betapa pentingnya hal ini. Terdapat dua jawaban dengan dua perspektif (teologis dan psikologis). 

Jawaban teologisnya mengenai lawatan kesembuhan yang Tuhan Yesus sertakan dalam pemberitaan Injil adalah sebagai bentuk manifestasi kuasa dan otoritas dari berita yang Ia sampaikan sebagaimana gambaran Sang Mesias dalam nubuatan para nabi PL. Kuasa dan mukjizat yang Ia lakukan mengkonfirmasikan bahwa isi berita Injil dan Siapa Ia sesungguhnya dinyatakan secara eksplisit bagi dunia.

Secara psikologis, pelayanan lawatan orang sakit ini menggambarkan kepedulian, kasih, dan perhatian Tuhan bagi penderitaan kita. Pelayanan demikian justru sangat penting karena dalam keadaan yang sulit, secara psikologis kita rentan untuk berputus asa dan hilang pengharapan. Mereka yang mengambil bagian dalam pelayanan demikian justru memberikan dampak yang sangat signifikan bagi jemaat Tuhan yang dikunjungi. Tidak ada sukacita yang lebih besar daripada sukacita karena dikunjungi, didoakan, diperhatikan, dan didukung oleh orang-orang terdekat dan saudara seiman.

Sisi lainnya, bentuk pelayanan lawatan/kunjungan demikian juga mengekspresikan kasih kita kepada Tuhan dan sesama, "... Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Mat. 25:40). Adalah sebuah kebohongan jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan namun tidak perduli kepada sesama. Salah satu jenis pelayanan yang paling eksplisit tentang praktik kasih dalam ayat ini adalah dengan praktek pelayanan pelawatan/kunjungan.

Singkatnya, pelayanan lawatan orang sakit merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat penting bagi gereja karena bentuk pelayanan demikian merupakan perpanjangan tangan Tuhan yang menyentuh dan memulihkan baik tubuh, jiwa maupun roh. Lebih sederhana lagi, jenis pelayanan ini tidak membutuhkan skill khusus yang bertele-tele, hanya cukup dengan kerelaan hati saja.

Seperti teladan Kristus, jika sempat dan memungkinkan, lawatlah mereka yang membutuhkan uluran tangan kasih kita, karena sekecil apapun perhatian dan bantuan yang kita berikan, sungguh sangat membawa dampak yang besar dalam hidup mereka.

Namun saya perlu mengingatkan Saudara bahwa bentuk pelayanan demikian tidak akan membuat Saudara populer di mata banyak orang, namun Saudara akan mengukir kasih Kristus yang tulus di hati sesama yang saudara layani, dan di hati Tuhan. Amin...

Amsal 17:17 (TB) Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.

______
Nb. Tulisan ini saya dedikasikan bagi orang-orang terpenting yang sudah mengukirkan nama mereka dalam sejarah hidup saya, dan yang sudah bersedia mendampingi saya melalui masa-masa sulit beberapa waktu lalu. Kiranya Tuhan memberkati Saudara sekalian! Terima kasih banyak!
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar