Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.--Matius 4:23 (TB)
__________
Cakupan
pelayanan gerejawi memiliki lingkup jangkauan yang sangat luas. Masa kini kita
sering mendengar dua istilah yang berhubungan dengan pelayanan
gerejawi--pelayanan mimbar dan "di belakang mimbar". Sementara itu
salah satu bentuk pelayanan yang masuk dalam trilogi pilar utama gereja yang
alkitabiah adalah pelayanan diakonial (melayani/pelayanan kasih).
Pada
umumnya sebagian besar jemaat yang terjun dalam dunia pelayanan akan cenderung
berlomba untuk ambil bagian dalam pelayanan mimbar. Entah dengan berbagai
alasan pelayanan mimbar memang memiliki daya tarik tersendiri bagi umat Tuhan.
Hanya sebagian kecil saja yang benar-benar memberikan hidupnya untuk terjun
dalam pelayanan "di belakang mimbar". Salah satu jenis pelayanan
"di belakang mimbar" yang sangat jarang dilirik dalam pelayanan
gerejawi adalah pelayanan kunjungan/pelawatan orang sakit.
Berbanding
terbalik dengan kecenderungan para pelayan gereja modern yang cenderung ingin
eksis di mimbar gereja, Tuhan Yesus justru memperlihatkan suatu keutamaan
pelayanan lawatan orang sakit yang terlupakan. Suatu jenis pelayanan yang
selalu disandingkan dengan pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil dan pelayanan
lawatan kesembuhan seperti dua sisi mata uang, keduanya tak terpisahkan dalam
pelayanan Kristus.
Bacaan
di atas merupakan permulaan pelayanan Tuhan Yesus pasca baptisan. Dan dua jenis
pelayanan yang menyatu dalam setiap kunjungan-Nya hanya ada dua, pemberitaan
Injil (Marturia) dan lawatan orang sakit (diakonia). Pelayanan berita Injil di
atas mimbar memang penting namun memperhatikan, melawat, mengunjungi saudara
yang membutuhkan uluran tangan kita pun, tidak kalah pentingnya.
Disini
kita melihat suatu kesinambungan pelayanan Tuhan Yesus dengan menyelamatkan
jiwa/roh sekaligus menyelamatkan dan memperhatikan mereka yang menderita sakit
fisik.
Pelayanan
kunjungan/lawatan orang sakit memang tidak populer dalam dunia pelayanan
gerejawi. Namun tidak bagi Tuhan Yesus. Pernahkah kita bertanya mengapa
pelayanan kunjungan dan lawatan kasih bagi orang sakit itu sangat penting?
Sepenting apakah sampai-sampai Tuhan Yesus repot-repot harus melakukannya
disela-sela pemberitaan Injil?
Ini yang menjadi perenungan pribadi saya tentang betapa pentingnya hal ini. Terdapat dua jawaban dengan dua perspektif (teologis dan psikologis).
Jawaban
teologisnya mengenai lawatan kesembuhan yang Tuhan Yesus sertakan dalam
pemberitaan Injil adalah sebagai bentuk manifestasi kuasa dan otoritas dari
berita yang Ia sampaikan sebagaimana gambaran Sang Mesias dalam nubuatan para
nabi PL. Kuasa dan mukjizat yang Ia lakukan mengkonfirmasikan bahwa isi berita
Injil dan Siapa Ia sesungguhnya dinyatakan secara eksplisit bagi dunia.
Secara
psikologis, pelayanan lawatan orang sakit ini menggambarkan kepedulian, kasih,
dan perhatian Tuhan bagi penderitaan kita. Pelayanan demikian justru sangat
penting karena dalam keadaan yang sulit, secara psikologis kita rentan untuk
berputus asa dan hilang pengharapan. Mereka yang mengambil bagian dalam
pelayanan demikian justru memberikan dampak yang sangat signifikan bagi jemaat
Tuhan yang dikunjungi. Tidak ada sukacita yang lebih besar daripada sukacita
karena dikunjungi, didoakan, diperhatikan, dan didukung oleh orang-orang
terdekat dan saudara seiman.
Sisi
lainnya, bentuk pelayanan lawatan/kunjungan demikian juga mengekspresikan kasih
kita kepada Tuhan dan sesama, "... Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang
paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Mat. 25:40). Adalah
sebuah kebohongan jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan namun tidak
perduli kepada sesama. Salah satu jenis pelayanan yang paling eksplisit tentang
praktik kasih dalam ayat ini adalah dengan praktek pelayanan
pelawatan/kunjungan.
Singkatnya,
pelayanan lawatan orang sakit merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat
penting bagi gereja karena bentuk pelayanan demikian merupakan perpanjangan
tangan Tuhan yang menyentuh dan memulihkan baik tubuh, jiwa maupun roh. Lebih
sederhana lagi, jenis pelayanan ini tidak membutuhkan skill khusus yang
bertele-tele, hanya cukup dengan kerelaan hati saja.
Seperti teladan Kristus, jika sempat dan memungkinkan, lawatlah mereka yang membutuhkan uluran tangan kasih kita, karena sekecil apapun perhatian dan bantuan yang kita berikan, sungguh sangat membawa dampak yang besar dalam hidup mereka.
Namun
saya perlu mengingatkan Saudara bahwa bentuk pelayanan demikian tidak akan
membuat Saudara populer di mata banyak orang, namun Saudara akan mengukir kasih
Kristus yang tulus di hati sesama yang saudara layani, dan di hati Tuhan.
Amin...
Amsal
17:17 (TB) Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang
saudara dalam kesukaran.
______
Nb.
Tulisan ini saya dedikasikan bagi orang-orang terpenting yang sudah mengukirkan
nama mereka dalam sejarah hidup saya, dan yang sudah bersedia mendampingi saya
melalui masa-masa sulit beberapa waktu lalu. Kiranya Tuhan memberkati Saudara
sekalian! Terima kasih banyak!
"Sekalipun
aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau
besertaku..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar