Nas : 1 Tesalonika 5:24 (TB) Ia yang memanggil
kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
_________
Panggilan Tuhan bagi semua hamba,
pelayan, dan umat Tuhan untuk masuk dalam suatu persekutuan intim dengan-Nya,
selalu memiliki corak, cara , serta cerita yang beragam. Panggilan ini pun
menuntut perubahan dan keputusan-keputusan yang radikal dalam hidup seseorang.
Tidak sampai di situ, karena panggilan ini pula lah, umat dan para hamba Tuhan
telah masuk dalam suatu kehidupan yang penuh
tantangan dan pergumulan bagaikan "Domba di tengah serigala". Seperti
kawanan rusa yang dikelilingi oleh singa-singa buas. Sebuah panggilan menuju
kematian. Panggilan yang seketika merenggut kenyamanan hidup.
Pergumulan tiada akhir ini seringkali
membuat banyak orang percaya menjadi undur, beberapa kepahitan, dan bahkan
hingga menyangkal Tuhan. Pada titik kritis dalam sebuah panggilan itulah kita
harus menyadari satu hal penting bahwa ketika Tuhan memanggil kita untuk
persekutuan maupun pelayanan, Ia tahu semua hal dan resiko yang akan kita
hadapi, maka Ia menasehatkan kita melalui kebenaran ini, "Ia yang
memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya". Kebenaran ini
menyatakan dua hal, pertama, Tuhan yang memanggil kita itu adalah setia. Setia
berarti kita tidak pernah dibiarkan sendirian atau dikhianati. Di dalam keadaan
apapun Dia ada di sana bersama kita, menopang dan menghibur, menguatkan serta
memimpin. Providensi serta imanensi Allah ini memberikan jaminan yang teguh
bahwa kita tidak sendirian meskipun secara fisik kita tidak dapat melihat
kehadiran-Nya seperti yang nyata dalam janji Tuhan, “Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat. 28:20; Yoh. 14:16).
Kebenaran kedua adalah Ia akan
menyelesaikannya. Menyelesaikan apa? Menyelesaikan panggilan yang Ia nyatakan
dalam hidup kita itu. Kalimat singkat ini mengungkapkan dengan jelas bahwa
bukan Saudara dan saya yang menyelesaikan panggilan kita, kita tidak akan
mampu, tetapi Tuhanlah yang mengerjakannya di dalam kita. Roh Kudus-Nya yang
memampukan dan mendorong kita untuk menghadapi segala situasi untuk tetap
berjuang dan hidup dalam panggilan itu. Kebenaran ini menyatakan dua hal, bahwa
tanpa Tuhan, kita tidak akan memapu berjuang dalam panggilan kita, dan karena keadaan
ketidak mampuan kita itu, maka kita perlu bersandar sepenuhnya kepada Tuhan
dalam segala sesuatu. Tidak mengandalkan kemampuan kita, tetapi bergantung
sepenuhnya kepada Tuhan.
Kiranya
kebenaran singkat ini mendorong kita untuk terus tekun berjuang dengan pengharapan penuh, tidak mudah kecewa, serta dapat terus berkarya bagi kemuliaan Tuhan
dalam panggilan kita masing-masing di segala bidang. Amin! (yb).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar