Nats:
Lukas 23:41-43 (TB).
(41) Kita memang
selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan
kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."(42) Lalu ia berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (43)
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
______
Dalam konsep teologi agama-agama,
penekanan pada "perbuatan" baik merupakan syarat mutlak keselamatan.
Tanpa perbuatan baik, maka jangan pernah bermimpi mengenai masuk surga. Namun
berbeda ketika kita berbicara dalam konsep Iman Kristen. Iman percaya kepada
Pribadi serta karya Yesus Kristus merupakan syarat mutlak. Hal ini justru
berbanding terbalik dengan semua konsep keselamatan dalam agama mana pun. Di
mana letak perbedaan yang lebih spesifik?, mengapa demikian?, apa jaminannya?.
Dalam ayat Firman Tuhan di atas
terdapat dua hal yang menjadikan konsep keselamatan dalam Kekristenan sangat
istimewa. Dua tersebut juga yang menjadikan si "Penjahat" ini
menerima Anugerah Allah.
1. Pengakuan
dosa/Pertobatan. “Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan
perbuatan kita,...”
Perhatikan ayat 41. Dalam ayat tersebut, si Penjahat benar-benar menyadari kesalahannya dan dengan lapang dada bersedia menerima penghukuman yang diterimanya, baik penyaliban, maupun penghukuman Allah. Ini merupakan ciri dari Pertobatan yang sejati. Suatu pengakuan dosa yang tulus yang timbul dari isi hatinya yang terdalam. Perlu diperhatikan bahwa hanya mereka yang mengaku dosalah yang menyadari bahwa mereka membutuhkan juruselamat. Tanpa Kesadaran ini, manusia akan sangat sulit untuk menerima Kristus.
Dosa telah menjadikan kita semua
sebagai orang-orang yang selalu merasa "Benar", bahkan di hadapan
Allah. Dalam ilmu psikologi terdapat rumusan Defense mechanism, suatu konsep pertahanan diri yang selalu
berusaha untuk membenarkan diri meskipun salah. Kecenderungan ini
memperlihatkan sisi gelap manusia untuk sulit mengakui dosa. Jika saudara
merasa "benar" maka saudara tentu tidak membutuhkan Kristus, akan
tetapi jika saudara merasa seperti si "Penjahat" ini, maka pandanglah
salib Kristus, dan berserulah kepada-Nya!
2. Iman
Kepada Kristus. "... Yesus
ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja."
Prinsip Iman Kristen pertama adalah
pertobatan yang sejati. Dan yang kedua adalah Iman kepada Kristus. Kristus
adalah objek Iman kristiani. Ironi memang, di tengah-tengah keraguan murid-murid
Kristus, si Penjahat tersebut justru lebih dulu menerima Anugerah sehingga Ia
memahami bahwa Yesus adalah sang Mesias penyelamat dunia. Inilah Anugerah yang
Ia terima dipenghujung hidupnya. Ia menyadari bahwa Kristus adalah Raja yang
akan datang untuk menghakimi dunia.
Iman selalu menutut penyerahan diri
secara total. Kalimat "Ingatlah akan aku" merupakan pernyataan iman
dan pengharapan, sekaligus merupakan kalimat penyerahan diri sepenuhnya kepada
Tuhan Yesus. Kalimat ini menunjukan pengharapan yang sungguh-sungguh kepada
Kristus. Ia yakin hanya di dalam Kristus lah, Ia akan memperoleh keselamatan.
Perhatikan kata "Raja" dalam kalimat tersebut. Kata "Raja",
mengkonfirmasikan kepada kita bahwa Kristus memiliki otoritas di dunia dan di
surga ( Mat. 28:18, Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi). Itu sebabnya keyakinan Iman di
dalam Kristus memiliki kekuatan serta jaminan yang mutlak bagi mereka yang
percaya. Penjahat tersebut bukan asal beriman, ia tahu persis kepada siapa Ia
percaya dan mempercayakan hidupnya. Di dunia ini tidak ada yang dapat
memberikan jaminan keselamatan bagi manusia, selain di dalam Tuhan Yesus
Kristus (Yoh. 14:6, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku).
Kedua hal ini yang menjadikan si
penjahat tersebut menerima janji hidup kekal. Selanjutnya, mari kita melihat
Respon Kristus.
3. Keselamatan
di Dalam Kristus. “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Kalimat yang Tuhan Yesus ucapkan
kepada si penjahat tersebut sangatlah sederhana namun memiliki kekuatan dan
jaminan yang menyelamatkan, bukan hanya bagi dia, namun bagi semua umat manusia
yang paling berdosa sekalipun. Di dunia ini, tidak pernah tercatat dalam
sejarah bahwa ada seorang nabi atau pendiri agama yang mampu mengklaim dan
memberikan jaminan keselamatan hal seperti Kristus, “...hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus”. Apalagi yang dijamin
tersebut adalah seorang penjahat. Bahkan para nabi yang terbesar di Perjanjian
Lama seperti Musa dan pendiri agama manapun akan berpikir seribu kali untuk
mengucapkan kalimat pendek tersebut!
Terdapat beberapa hal yang sangat mengagumkan
jika Saudara dengan seksama mencermati perkataan Kristus tersebut.
Ø “Aku
berkata kepadamu...”
Kata “Aku” dalam kalimat ini dalam
bahasa Yunaninya adalah “ego”. Kata ini menjadi penting karena memiliki
hubungan yang erat dengan janji yang akan diberikan. Jika yang berjanji adalah
manusia, maka tentu saja pengharapan kita kepada Kristus adalah sia-sia, namun
jika Kristus adalah Allah maka janji tersebut memiliki kekuatan secara hukum
dan otoritas yang mampu memberikan jaminan secara mutlak. Kata “Aku” juga
sering kali dipergunakan Kristus dalam Injil Yohanes untuk merujuk kepada
hakikat-Nya sebagai yang Ilahi. Misalnya “Akulah roti hidup”, “Akulah terang
dunia”, “Akulah gembala yang baik”, “Akulah Pokok anggur” Akulah Pintu, “Akulah
Jalan kebenaran dan hidup”, dll. Perhatikan bahwa kata “Akulah” selalu
menekankan pada keutamaan dan otoritas Kristus. Maka ketika Kristus mengatakan
“Aku berkata kepadamu”, hal tersebut sedang merujuk kepada otoritas pribadinya
yang empunya kerajaan Sorga.
Ø “...
Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam
Firdaus”.
Penekanan kata “Aku” di atas akan
semakin jelas ketika kita membaca lanjutan dari ayat ini. Perhatikan sekali
lagi bahwa Kristus memberikan jaminan kepada si penjahat dengan kalimat yang
sangat tegas, “Sesungguhnya hari ini juga!”. Seperti yang telah penulis
sampaikan sebelumnya bahwa Saudara tidak akan pernah menjumpai klaim demikian
oleh tokoh agama manapun sepanjang sejarah dunia, hanya Kristus seorang! Kemudian
kata “Firdaus” dalam ayat ini dalam bahasa asliya adalah “Paradeiso” (Yun.),
yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebaga “heaven”. Maka terjemahan
Indonesia dapat juga menggunakan kata “Sorga”. Jika demikian maka semakin jelas
otoritas Kristus. Mengapa Ia mampu mengklaim hal demikian? Jawabannya hanya
satu, Ia adalah Sang Raja pemilik kerajaan Sorga itu sendiri.
Kemudian Kristus bukan hanya
memberikan jaminan, namun seperti janjinya dalam Injil Yohanes “di mana Aku
ada, di situ pun kamu berada” (Yoh. 14:3) menyatakan bahwa Ia adalah Imanuel—Allah
yang menyertai umat-Nya, Allah yang eksis, selalu ada dan tidak pernah tidak
ada! Ia adalah Allah yang bukan hanya setia mendampingi kita di dunia ini,
bahkan lebih, Ia juga memberikan janji penyertaan kepada kita dalam kekalan
nanti. Di mana Ia berada, kita pun disana. Ini merupakan persekutuan yang mengagumkan
dengan Dia. Dapatkah saudara melihat kasih dan anugerah serta kesetiaan Tuhan
yang begitu besar dalam hidup Saudara?
Penutup.
Dipenghujung tulisan singkat ini, bertanyalah
dengan serius; Jika para nabi sebelum Kristus saja tidak mampu menjamin
keselamatan manusia, lantas mengapa Kristus mampu? Tidakkah hal ini
menggetarkan hati saudara mengenai siapa Pribadi agung ini? Tidakkah seperti
para Murid, kita semua gentar di hadapan-Nya dan berkata “Siapakah gerangan
orang ini, sehingga badai topan pun tunduk kepada perintah-Nya?” (Luk.8:25).
Renungkanlah kasih Kristus serta
otoritasnya yang menjamin dan memimpin hidup kita hingga menuju kepada
kekekalan. Saudara akan menjumpai bahwa hanya di dalam kristuslah ada
keselamatan serta jaminan hidup yang sejati! Datanglah pada-Nya dengan
kerendahan hati dan terimalah Ia sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara. "Kekristenan
tidak berbicara mengenai seberapa baik dan layaknya kita di hadapan Allah,
tetapi sebaliknya, Kekristenan berbicara mengenai seberapa baiknya Allah di
dalam Kristus bagi kita"
Salam,
yb.
Salam,
yb.
Selamat
merayakan Jumat Agung dan Paskah kemenangan Kristus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar