Sabtu, 22 April 2017

PD KAIROS SERVICE : "PENJAHAT DI HADAPAN RAJA"







Nats: Lukas 23:41-43 (TB). 

(41) Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."(42) Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (43) Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

______

          Dalam konsep teologi agama-agama, penekanan pada "perbuatan" baik merupakan syarat mutlak keselamatan. Tanpa perbuatan baik, maka jangan pernah bermimpi mengenai masuk surga. Namun berbeda ketika kita berbicara dalam konsep Iman Kristen. Iman percaya kepada Pribadi serta karya Yesus Kristus merupakan syarat mutlak. Hal ini justru berbanding terbalik dengan semua konsep keselamatan dalam agama mana pun. Di mana letak perbedaan yang lebih spesifik?, mengapa demikian?, apa jaminannya?.

          Dalam ayat Firman Tuhan di atas terdapat dua hal yang menjadikan konsep keselamatan dalam Kekristenan sangat istimewa. Dua tersebut juga yang menjadikan si "Penjahat" ini menerima Anugerah Allah.

1.   Pengakuan dosa/Pertobatan. “Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita,...”

         Perhatikan ayat 41. Dalam ayat tersebut, si Penjahat benar-benar menyadari kesalahannya dan dengan lapang dada bersedia menerima penghukuman yang diterimanya, baik penyaliban, maupun penghukuman Allah. Ini merupakan ciri dari Pertobatan yang sejati. Suatu pengakuan dosa yang tulus yang timbul dari isi hatinya yang terdalam. Perlu diperhatikan bahwa hanya mereka yang mengaku dosalah yang menyadari bahwa mereka membutuhkan juruselamat. Tanpa Kesadaran ini, manusia akan sangat sulit untuk menerima Kristus. 

          Dosa telah menjadikan kita semua sebagai orang-orang yang selalu merasa "Benar", bahkan di hadapan Allah. Dalam ilmu psikologi terdapat rumusan Defense mechanism, suatu konsep pertahanan diri yang selalu berusaha untuk membenarkan diri meskipun salah. Kecenderungan ini memperlihatkan sisi gelap manusia untuk sulit mengakui dosa. Jika saudara merasa "benar" maka saudara tentu tidak membutuhkan Kristus, akan tetapi jika saudara merasa seperti si "Penjahat" ini, maka pandanglah salib Kristus, dan berserulah kepada-Nya!

2.   Iman Kepada Kristus. "... Yesus ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja."

        Prinsip Iman Kristen pertama adalah pertobatan yang sejati. Dan yang kedua adalah Iman kepada Kristus. Kristus adalah objek Iman kristiani. Ironi memang, di tengah-tengah keraguan murid-murid Kristus, si Penjahat tersebut justru lebih dulu menerima Anugerah sehingga Ia memahami bahwa Yesus adalah sang Mesias penyelamat dunia. Inilah Anugerah yang Ia terima dipenghujung hidupnya. Ia menyadari bahwa Kristus adalah Raja yang akan datang untuk menghakimi dunia.

      Iman selalu menutut penyerahan diri secara total. Kalimat "Ingatlah akan aku" merupakan pernyataan iman dan pengharapan, sekaligus merupakan kalimat penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Kalimat ini menunjukan pengharapan yang sungguh-sungguh kepada Kristus. Ia yakin hanya di dalam Kristus lah, Ia akan memperoleh keselamatan. Perhatikan kata "Raja" dalam kalimat tersebut. Kata "Raja", mengkonfirmasikan kepada kita bahwa Kristus memiliki otoritas di dunia dan di surga ( Mat. 28:18, Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi). Itu sebabnya keyakinan Iman di dalam Kristus memiliki kekuatan serta jaminan yang mutlak bagi mereka yang percaya. Penjahat tersebut bukan asal beriman, ia tahu persis kepada siapa Ia percaya dan mempercayakan hidupnya. Di dunia ini tidak ada yang dapat memberikan jaminan keselamatan bagi manusia, selain di dalam Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 14:6, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku). 

       Kedua hal ini yang menjadikan si penjahat tersebut menerima janji hidup kekal. Selanjutnya, mari kita melihat Respon Kristus.

3.   Keselamatan di Dalam Kristus.Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

        Kalimat yang Tuhan Yesus ucapkan kepada si penjahat tersebut sangatlah sederhana namun memiliki kekuatan dan jaminan yang menyelamatkan, bukan hanya bagi dia, namun bagi semua umat manusia yang paling berdosa sekalipun. Di dunia ini, tidak pernah tercatat dalam sejarah bahwa ada seorang nabi atau pendiri agama yang mampu mengklaim dan memberikan jaminan keselamatan hal seperti Kristus, “...hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus”. Apalagi yang dijamin tersebut adalah seorang penjahat. Bahkan para nabi yang terbesar di Perjanjian Lama seperti Musa dan pendiri agama manapun akan berpikir seribu kali untuk mengucapkan kalimat pendek tersebut! 

     Terdapat beberapa hal yang sangat mengagumkan jika Saudara dengan seksama mencermati perkataan Kristus tersebut.

Ø  “Aku berkata kepadamu...”

        Kata “Aku” dalam kalimat ini dalam bahasa Yunaninya adalah “ego”. Kata ini menjadi penting karena memiliki hubungan yang erat dengan janji yang akan diberikan. Jika yang berjanji adalah manusia, maka tentu saja pengharapan kita kepada Kristus adalah sia-sia, namun jika Kristus adalah Allah maka janji tersebut memiliki kekuatan secara hukum dan otoritas yang mampu memberikan jaminan secara mutlak. Kata “Aku” juga sering kali dipergunakan Kristus dalam Injil Yohanes untuk merujuk kepada hakikat-Nya sebagai yang Ilahi. Misalnya “Akulah roti hidup”, “Akulah terang dunia”, “Akulah gembala yang baik”, “Akulah Pokok anggur” Akulah Pintu, “Akulah Jalan kebenaran dan hidup”, dll. Perhatikan bahwa kata “Akulah” selalu menekankan pada keutamaan dan otoritas Kristus. Maka ketika Kristus mengatakan “Aku berkata kepadamu”, hal tersebut sedang merujuk kepada otoritas pribadinya yang empunya kerajaan Sorga. 

Ø   “... Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus”.

     Penekanan kata “Aku” di atas akan semakin jelas ketika kita membaca lanjutan dari ayat ini. Perhatikan sekali lagi bahwa Kristus memberikan jaminan kepada si penjahat dengan kalimat yang sangat tegas, “Sesungguhnya hari ini juga!”. Seperti yang telah penulis sampaikan sebelumnya bahwa Saudara tidak akan pernah menjumpai klaim demikian oleh tokoh agama manapun sepanjang sejarah dunia, hanya Kristus seorang! Kemudian kata “Firdaus” dalam ayat ini dalam bahasa asliya adalah “Paradeiso” (Yun.), yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebaga “heaven”. Maka terjemahan Indonesia dapat juga menggunakan kata “Sorga”. Jika demikian maka semakin jelas otoritas Kristus. Mengapa Ia mampu mengklaim hal demikian? Jawabannya hanya satu, Ia adalah Sang Raja pemilik kerajaan Sorga itu sendiri. 

       Kemudian Kristus bukan hanya memberikan jaminan, namun seperti janjinya dalam Injil Yohanes “di mana Aku ada, di situ pun kamu berada” (Yoh. 14:3) menyatakan bahwa Ia adalah Imanuel—Allah yang menyertai umat-Nya, Allah yang eksis, selalu ada dan tidak pernah tidak ada! Ia adalah Allah yang bukan hanya setia mendampingi kita di dunia ini, bahkan lebih, Ia juga memberikan janji penyertaan kepada kita dalam kekalan nanti. Di mana Ia berada, kita pun disana. Ini merupakan persekutuan yang mengagumkan dengan Dia. Dapatkah saudara melihat kasih dan anugerah serta kesetiaan Tuhan yang begitu besar dalam hidup Saudara?

Penutup.

         Dipenghujung tulisan singkat ini, bertanyalah dengan serius; Jika para nabi sebelum Kristus saja tidak mampu menjamin keselamatan manusia, lantas mengapa Kristus mampu? Tidakkah hal ini menggetarkan hati saudara mengenai siapa Pribadi agung ini? Tidakkah seperti para Murid, kita semua gentar di hadapan-Nya dan berkata “Siapakah gerangan orang ini, sehingga badai topan pun tunduk kepada perintah-Nya?” (Luk.8:25). 

        Renungkanlah kasih Kristus serta otoritasnya yang menjamin dan memimpin hidup kita hingga menuju kepada kekekalan. Saudara akan menjumpai bahwa hanya di dalam kristuslah ada keselamatan serta jaminan hidup yang sejati! Datanglah pada-Nya dengan kerendahan hati dan terimalah Ia sebagai Tuhan dan Juruselamat Saudara. "Kekristenan tidak berbicara mengenai seberapa baik dan layaknya kita di hadapan Allah, tetapi sebaliknya, Kekristenan berbicara mengenai seberapa baiknya Allah di dalam Kristus bagi kita"

Salam,
yb.

Selamat merayakan Jumat Agung dan Paskah kemenangan Kristus!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar