“DUNIA PERJANJIAN BARU”
J.I. Packer—Merrill C.Tenney—William White, Jr.
J.I. Packer—Merrill C.Tenney—William White, Jr.
Oleh: Yosep Belay.
“Dunia Perjanjian Baru” ditulis oleh tiga orang ahli yang memiliki kompetensi pada bidang kajian Perjanjian
Baru. Meskipun biografi para penulis tidak tercantum dalam halaman buku
tersbut, namun kalangan akademisi teologi telah mengenal dengan baik nama-nama
seperti J.I. Packer, Merrill C.Tenney, William White, Jr. Latar belakang
akademis serta keahlian dan basic teologi Injili dari para penulis, menjadikan
buku ini menjadi salah satu teks book yang digunakan dalam mata kuliah
mengenai Perjanjian Baru. Kemudian, keahlian mereka dalam mengkaji dan menganalisa
data-data secara objektif, baik melalui data Alkitab maupun sumber-sumber
sekuler lainnya menjadi nilay lebih dalam buku ini. Disamping beberapa hal
diatas, penerbitan buku juga ditunjang oleh penerbit Gandum Mas dan Yakin,
dimana kedua penerbit tersebut memilki kredibilitas dalam menyeleksi buku-buku teologi
dengan selektif, sehingga memberikan satu garansi yang mantab bagi para
pembaca—baik pembaca awam, hamba Tuhan, maupun para akademisi Teologi.
Buku tersebut berisi Sembilan bab, yang dimulai dengan
ringkasan singkat mengenai perjalanan panjang sejarah keselamatan dari kitab
kejadian hingga penggenapan nubutannya pada Tuhan Yesus, kemudian dilanjutkan
dengan sejarah berdirinya gereja perdana dan diakhiri dengan catatan singkat
mengenai perjalanan misi Rasul Paulus. Berikut
pemaparan garis besar pada setiap bab dalam buku “Dunia Perjanjian Baru”.
Bab I pada buku ini, diberi sub judul oleh penulis “Sejarah Perjanjian Baru”.[1]
Pembahasan bab ini mengangkat sejarah singkat sebagai latar belakang yang
menjadi “alur cerita pertama” dimana PB merupakan “alur cerita bagian kedua”
yang digenapi. Penjabaran peristiwa sejarah tersebut dimulai dengan kisah
kejatuhan Adam-Hawa hingga pasca pembuangan. kemudian dilanjukan dengan sejarah
singkat zaman Intertestamental, dimana terjadi pergulatan politik antar wangsa,
baik dari dalam kepemimpinan Israel maupun hubungannya dengan bangsa luar. Pada
penutup bab ini, disajikan secara ringkas zaman perjanjian Baru yang meliputi
kehidupan Tuhan Yesus, para Rasul, dan gereja mula-mula.
Dalam Bab II, penulis melanjutkan dengan bahsan yang
menyangkut “Kronologi Perjanjian Baru”.
Dalam bab ini, pembahasan difokuskan pada keterangan-keterangan Alkitab
mengenai penanggalan serta system-sistem perhitungan waktu yang digunakan pada
saat itu, dalam upaya untuk merekonstruksi ulang peristiwa Kelahiran, Pelayanan
Tuhan Yesus, dan Rasul Paulus secara kronologis.
Dilanjutkan ke Bab III. Bab ini diberi sub judul “Orang
Yunani dan Helenisme”. Kajian dalam bab tersebut mencakup latar belakang
sejarah dan kebudayaan Yunani, ekspansi-ekspansi militer yang dilakukan oleh
para pemimpinnya hingga pada masa Aleksander agung, aliran filsafat, serta
dampak dan pengaruh budaya tersebut kepada sejarah Alkitab, dan khususnya pada
kitab-kitab Perjajian Baru.
Bab IV mengenai “Orang Roma”. Pembahasan bab ini
mencakup, latar belakang sejarah Roma, kekaisarannya, persinggungannya dengan
bagsa Yahudi, serta kontribusi budaya romawi dalam perkembangan sejarah dunia.
Dilanjutkan pada Bab V yang membahas mengenai “Orang Yahudi dalam Zaman Perjanjian Baru”. Penjabaran
bab ini dimulai dengan latar belakang singkat dari kedua belas suku,
perkembangan pemikiran teologi, perkembangan, kalangan mistis Yahudi,
dilanjutkan dengan perjumpaan budaya Helenis dan Yahudi, serta sekte-sekte yang
berkembang dalam Yudaisme.
Bab VI khusus membahas mengenai Kristologi. Bab ini
mencakup tinjauan sejarah baik dari data-data Alkitab maupun sekuler yang meliputi, Kelahiran, masa kanak-kanak,
pelayanan, kematian dan kebangkitan-Nya. Kemudian dilanjutkan dengan tinjauan
teologis mengenai Pribadi, Jabatan, serta Karya-Nya.
Bab VII mengulas mengenai “Para Rasul”, yang dimulai
dibahas secara singkat mengenai biografi dua belas rasul sesuai dengan data
Alkitab.
Bab VIII mengangkat mengenai “Gereja Mula-Mula”.
Bahasan tersebut mengangkut latar belakang berdirinya, jemaat mula-mula,
perkembangan serta isu doctrinal dan pola-pola ibadah pada gereja perdana.
Bab IX, merupakan bab akhir dari buku ini. Pada bab
ini penulis membahas secara khusus mengenai “Paulus
dan Perjalanan-perjalanannya”. Bab ini mencakup latar belakang kehidupan
Paulus, asal kotanya, pendidikannya, serta pertobatan yang radikal dan dilanjutkan
dengan perjalanan misinya memberitakan Firman Tuhan.
Kesimpulan.
Membahas secara kronologis dan lengkap memang
membutuhkan penjabaran yang lebih dalam dan terperinci. 218 halaman merupakan
jumlah halaman yang terlalu singkat untuk mengangkat secara lengkap latar
belakang historis Perjanjian Baru, namun buku tersebut telah berhasil dengan
cukup baik dalam menyajikan suatu gambaran yang ringkas mengenai unsur-unsur
penting yang mempengaruhi dan membentuk dunia Perjanjian Baru, sehingga pembaca
dapat dengan jelas memahami makna serta peristiwa-peristiwa penting yang
mungkin saja tidak tercatat secara eksplisit dalam Alkitab. Gambaran historis
tersebut juga sangat berguna dalam usaha untuk menafsirkan teks-teks Alkiab,
sehingga akurasi tafsiran yang dilakukan dapat dengan tepat sesuai dengan
maksud dan tujuan penulis Alkitab.
Mengingat pentingnya buku penunjang untuk memahami
Perjanjian Baru secara komperhensif, maka dengan senang hati, saya
merekomendasikan buku tersebut kepada Semua Orang percaya yang rindu untuk
memahami Perjanjian Baru secara lengkap, juga untuk para hamba Tuhan, dan para
mahasiswa. Semoga diberkati melalui buku
tersebut. Amin...
[1]
Hal yang menarik dari bab ini adalah mengenai konsep “sejarah”
yang gunakan dalam terminolog para penulis buku.
Konsep ini menjadi menarik karena para penulis memulai bab tersebut
dengan kalimat: “Sejarah Perjanjian Baru
telah dimulai jauh sebelum kelahiran Yesus Kristus… Perjanjian Baru hanya dapat
dimengerti dengan baik bila sejarah yang panjang itu diketahui dengan baik”
(hal.1). Dari pernyataan ini, para penulis dengan tegas mengakui kisah
penciptaan sebagai satu kerangka historikal yang terjadi dalam ruang dan waktu.
Hal tersebut mencerminkan pemahaman kalagan Injili yang murni dan original. Kemudian
para penulis memandang kesatuan dalam korelasi yang erat antara PB dan PL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar