Rabu, 08 Mei 2019

RENUNGAN : PRINSIP DASAR SUKSES

Nas : Daniel 1:3-4, Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
 
_______________

Kata “sukses” dalam terminologi iman Kristen seringkali menjadi perdebatan. Beberapa kalangan menganggap teologi sukses bertentangan dengan teologi salib karena panggilan utama umat Tuhan adalah untuk memikul salib bukan menjadi sukses. Sementara disisi lain, sebagai umat Tuhan kita pun dipanggil untuk menjadi berkat bagi banyak orang, dan “kesusksesan” merupakan salah satu ciri serta instrumen yang Allah gunakan untuk memperlebar pekerjaan-Nya di dunia. Itu sebabnya ketika berbicara mengenai tema kesuksesan kita perlu berhati-hati dan terbuka untuk menguji setiap motivasi hati kita di hadapan Tuhan, sebagaimana teladan Daniel dan kawan-kawan.

Sebagai orang-orang muda, Daniel dan tiga kawannya menunjukan suatu karakteristik sebagai anak muda Israel yang berbeda dari yang lainnya. Mereka memiliki enam karakteristik yang menghantarkan mereka pada kesuksesan. Enam hal tersebut adalah “Tidak ada sesuatu cela”—memiliki karakter dan perilaku hidup yang baik, “Berperawakan baik”—sikap dan penampilan yang sepantasnya, “Memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan/ pengertian tentang ilmu”—memiliki kapasitas intelektual yang memadai, “Cakap bekerja”—rajin, ulet, serta komit pada pekerjaan, “Supaya mereka diajarkan”—mau terus belajar, dan “Iman yang kokoh” (ay. 8)—tidak digoyahkan dan silau oleh jabatan serta harta.

Daniel dan kawan-kawannya merupakan teladan yang tepat tentang bagaimana generasi muda gereja mempersiapkan diri dengan memperbesar kapasitas karakter, intelektualitas dan iman yang mantab untuk masuk dan berkarya dalam dunia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini memaksa kita sebagai generasi muda gereja untuk menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran yang ada. Sayangnya, perkembangan teknologi digital tersebut juga menghasilkan berbagai macam “hiburan dunia maya” yang mendatangkan konsekuensi fatal dengan menyita sebagian besar waktu yang kita sediakan untuk belajar dan berdoa. Satu hal yang perlu kita perhatikan bahwa Daniel dan kawan-kawan tidak sampai pada puncak kesuksesan mereka tanpa enam hal di atas, dan enam hal itu tidak pernah diperoleh tanpa usaha dan kerja keras.  

Kesuksesan bukanlah sesuatu yang instan, kesuksesan dihasilkan oleh usaha dan kerja keras dalam pimpinan anugerah Allah. Berjuanglah memperbesar kapasitas kita, dan dengan tetap hidup dalam pimpinan Tuhan, maka ketika waktu perkenan dan promosi Tuhan tiba, kita jelang dengan langkah yang mantab. Tuhan Yesus memberkati. –YB.   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar