Yeremia 1:5 (TB) "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu,
Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku
telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa."
______
"Tuhan tidak pernah bermain
dadu", demikian kata Einstein. Fisikawan ulung yang serius menggeluti
hukum-hukum dasar kosmologi, menyadari betul akan suatu prinsip yang tak
terelakan mengenai rancangan agung dengan rangkaian hukum-hukum yang
teratur serta tujuan tertentu bagi
kelangsungan eksistensi alam semesta. Seperti Einstein yang melihat ke
atas untuk mengapai realitas mengenai Sang Perancang Agung, demikian
juga dengan Luis Pasteur yang melihat "ke bawah" untuk berjumpa dengan
Sang Perancang itu. Luis Pasteur, Ilmuan terkemuka yang menggeluti
bidang kimia ini menjumpai suatu realitas bahwa, "Omne vivum ex ovo,
omne ovum ex vivo" (Semua kehidupan berasal dari telur, semua telur
berasal dari kehidupan). Eksistensi kehidupan di alam raya ini tidak
dapat tidak, harus berasal dari Sang Hidup pula, karena tidak ada
kehidupan yang berasal dari ketiadaan kehidupan.
Demikianlah kebenaran yang dinyatakan Tuhan pada saat Ia memanggil
Yeremia. Tuhan bukan hanya membentuk Yeremia, namun Ia juga mengenal, Ia
menguduskan, dan Ia juga memiliki suatu tujuan serta tugas tertentu
bagi Yeremia. Kebenaran ini memberikan makna penting bagi jawaban
eksistensial umat manusia tentang "mengapa dan untuk apa kita hidup?".
Tuhan punya suatu rancangan dan tujuan yang mulia bagi kehidupan kita,
tidak peduli bagaimana bentuk tubuh, wajah, hidung, kulit, dan rambut.
Kita semua berarti bagi-Nya. Ia mengenal, mengasihi, dan memiliki suatu
rencana yang mulia dalam hidup kita.
Namun sayangnya kita terlalu sering memfokuskan diri kepada hal-hal sekunder untuk menyenangkan manusia seperti selalu mengeluhkan bentuk tubuh, hidung, rambut, dsb. Kita lupa bahwa Tuhan menerima dan mengasihi kita bukan karena alasan-alasan tersebut namun karena Ia memang mengasihi oleh karena kita adalah ciptaan-Nya yang mulia. Terlebih lagi kita, ciptaan-Nya yang berdosa ini telah ditebus oleh-Nya untuk dikembalikan kepada rancangan-Nya yang semula. Seperti yang dikemukakan Rasul Paulus kepada Jemaat Efesus, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya" (Ef. 2:10).
Tuhan tidak bermain dadu, Ia tidak sembarangan menciptakan manusia. Ia memiliki tujuan yang mulia bagi Saudara dan saya, maka hendaklah kita tidak memfokuskan diri dan menghabiskan sisa hidup kita pada hal-hal yang tidak berfaedah, namun berjuang untuk hidup dalam kehendak dan rencana Tuhan, serta dalam pimpinan-Nya. Kiranya Tuhan memampukan kita. Amin! Tuhan Yesus memberkati. Salam. (yb).
Namun sayangnya kita terlalu sering memfokuskan diri kepada hal-hal sekunder untuk menyenangkan manusia seperti selalu mengeluhkan bentuk tubuh, hidung, rambut, dsb. Kita lupa bahwa Tuhan menerima dan mengasihi kita bukan karena alasan-alasan tersebut namun karena Ia memang mengasihi oleh karena kita adalah ciptaan-Nya yang mulia. Terlebih lagi kita, ciptaan-Nya yang berdosa ini telah ditebus oleh-Nya untuk dikembalikan kepada rancangan-Nya yang semula. Seperti yang dikemukakan Rasul Paulus kepada Jemaat Efesus, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya" (Ef. 2:10).
Tuhan tidak bermain dadu, Ia tidak sembarangan menciptakan manusia. Ia memiliki tujuan yang mulia bagi Saudara dan saya, maka hendaklah kita tidak memfokuskan diri dan menghabiskan sisa hidup kita pada hal-hal yang tidak berfaedah, namun berjuang untuk hidup dalam kehendak dan rencana Tuhan, serta dalam pimpinan-Nya. Kiranya Tuhan memampukan kita. Amin! Tuhan Yesus memberkati. Salam. (yb).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar