Nats : “...Sabarlah terhadap semua orang” (1 Tes. 5:14e).
Sebagian
dari Saudara yang sering berkendara, mungkin saja langsung tersenyum ketika membaca
judul renungan di atas karena teringat pengalaman pada saat harus menahan diri
ketika di salip dengan tidak beretika. Sebagian Ibu
rumah-tangga mungkin juga teringat akan anak yang bandel pada saat menolak
untuk mematuhi nasihatnya. Atau mungkin juga bagi para pegawai kantoran
langsung teringat akan perkataan atasan yang kemudian membuat Saudara sedikit
mengelus dada dan berkata “sabaaar...sabar”. Kesabaran memiliki pengaruh yang
besar bagi kehidupan kita. Banyak hal yang terjadi hanya karena kurang sabar.
Kecelakaan karena tidak sabar pada saat lampu merah, keributan di jalan, di
rumah, di kantor, di sekolah, masalahnya sepele, karena tidak dapat bersabar.
Kesabaran
merupakan hal sederhana yang mempengaruhi hal besar dalam hidup kita. kesabaran dalam iman Kristen sangatlah penting. Sangking
pentingnya, “kesabaran” bahkan dicatat sebagai salah satu rasa dari buah Roh
(Gal. 5:22) dan salah satu dari sifat Kasih—“Kasih itu sabar” (1Kor. 13:4).
Artinya kesabaran merupakan hal yang tidak dapat tidak, harus nampak dalam
kehidupan umat Tuhan. Kata “Sabar” dalam ayat ini, bahasa aslinya (Yunani)
adalah Makrothume yang secara harfiah memiliki dua
makna, yaitu “bertekun”, dan berikutnya “bersabar”. Maka kesabaran yang
dimaksud adalah bukan merupakan tindakan pasif, akan tetapi justru merupakan
suatu tindakan aktif untuk mengekang sifat ego kita yang negatif, dan berjuang
mengenakan karakter manusia baru di dalam Kristus.
Kemudian
dalam ayat tersebut dikatakan bahwa fokus atau objek dari kesabaran itu adalah
“...terhadap semua orang”. Mengapa kepada semua orang?, Pertama, karena
kesabaran yang sejati tidak terbatas pada orang-orang terdekat kita (kerabat
dan keluarga), kesabaran itu namun harus nampak secara menyeluruh kepada semua
orang. Kedua, karena kita membutuhkan orang lain
yang tidak sabar untuk menguji dan melatih kesabaran kita. Dengan kata lain,
jika kita ingin menjadi orang-orang yang sabar, maka mau-tidak-mau, kita harus
bersedia untuk diproses ditengah-tengah orang-orang yang tidak sabar.
Kesabaran bukan hal yang datang secara instan, kesabaran merupakan sebuah proses,
maka teruslah belajar untuk bersabar karena dengan bersabar kita akan
mampu menahan langkah kaki kita dari
keputusan-keputusan yang keliru, serta melatih karakter kita dalam
mengendalikan diri. Amin!
Salam,
(yb).
Salam,
(yb).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar