Nats : “...Sesungguhnya petani menantikan
hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim
gugur dan hujan musim semi” (Yak. 5:7b).
__________
Renungan kali ini penulis akan mengajak kita untuk sama-sama
belajar mengenai hubungan antara “kesabaran” dan “Kairos Tuhan”. Kita hidup di dalam dunia yang terbatas oleh waktu. Secara umum dikenal dua
jenis waktu, yaitu “Kronos” dan “Kairos”. “Kronos” berarti suatu periode waktu
yang tersusun secara berurutan/kronologis. Misalnya dari pagi, siang, sore,
hingga malam hari. Sedangkan “Kairos” berarti momentum atau kesempatan di dalam
waktu yang kita lalui tersebut. Jika berhubungan dengan “Kairos Tuhan” maka hal
itu berarti momentum/waktu dimana Allah menyatakan karya/jawaban/pertolonga-Nya
bagi Orang percaya (lihat, Yoh. 2:4).
Dalam
ayat di atas Rasul Yakobus memberikan ilustrasi yang sangat baik mengenai makna
penting dari sebuah kesabaran terhadap kairos Tuhan. Ia menjelaskan bahwa “...
petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya...”. Untuk mencapai suatu
“hasil yang berharga” para petani tersebut memerlukan tiga hal. Pertama, Kerja
keras (ketekunan), kedua, Kesabaran
(Iman dan doa), dan ketiga, kairos
Tuhan. Jangan pernah berharap lebih, jika kita tidak menerapkan ketiga hal ini.
Kemudian, perlu diperhatikan juga bahwa petani jaman dahulu tidak memiliki
sistem irigasi yang baik, mereka hanya mengandalkan hujan. Itu sebabnya setelah
bekerja mereka dituntut untuk bersabar, dan menanti hujan, bahkan dikatakan
“hujan musim gugur dan hujan musim semi”. Apa artinya?, artinya mereka harus
bersabar hingga dua musim dilewati! Hal ini membutuhkan kesabaran yang luar
biasa. Namun inilah harganya, harga untuk memperoleh “hasil yang berharga!”.
Tidak ada Kesuksesan yang diperoleh secara instan. Janji Tuhan pun demikian,
selalu membutuhkan waktu yang tepat, dimana Tuhan menggenapi janji-Nya, dan
untuk hal ini pun kesabaran dibutuhkan.
Jika
di atas kita melihat pencapaian “Hasil yang berharga” dari sudut pandang
tanggung-jawab Orang percaya, maka dari
sudut pandang Tuhan, “Hasil yang berharga” tersebut berbicara mengenai dua hal.
Pertama, berkat Tuhan yang ia sediakan bagi
kita, dan Kedua adalah Kairos/waktu Tuhan. “Berkat”
dan “Waktu Tuhan” adalah hak prerogatif Allah bagi kita. "Berkat" selalau berbarengan dengan "Waktu Tuhan". Artinya berkat yang diberikan selalu sesuai dengan "Waktunya" Allah. Hal ini merupakan kedaulatan Allah semata yang Ia anugerahkan dalam hidup kita, tanpa intervensi siapapun. Dalam hal ini, manusia hanya dapat bersabar. Kemudian Anugerah yang kita terima tidaklah sama dengan saudara seiman lainnya
dan tidak pernah tertukar. Tuhan begitu mengerti saat yang tepat untuk
memberkati hidup kita, sehingga waktu-Nya untuk memberikati kita adalah waktu
yang terbaik, yang tepat, dan indah bagi kita.
Namun permasalahan mendasar mengenai berkat
dan Waktu Tuhan selalu ada pada umat-Nya. Salah satu contohnya dapat dilihat
dalam kisah Abraham. Ketidak-sabaran Sarah dalam menanti janji Tuhan bagi
Abraham telah berbuah malapetaka bagi keturunan Abraham selanjutnya. Dalam
Kisah ini, lagi-lagi kesabaran menjadi kuncinya. Maka pertanyaan yang sama
harus kita ajukan pada pribadi kita masing-masing, mampukah kita bersabar dan
menunggu waktu Tuhan? Semoga Tuhan memampukan kita.
Salam,
(yb)